Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 24 Oktober 2024 ini menunjukkan sejumlah crane mengangkut kontainer berisi suku cadang kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di sebuah stasiun di Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhang Ailin)
BEIJING, 8 November (Xinhua) — Perdagangan luar negeri China membukukan peningkatan yang lebih cepat pada Oktober 2024, menunjukkan adanya momentum yang lebih kuat dalam perekonomian secara keseluruhan, seiring dengan langkah-langkah China yang semakin intensif untuk mendorong pertumbuhan.
Total impor dan ekspor barang China meningkat 4,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam mata uang yuan pada Oktober, peningkatan yang lebih cepat dibandingkan kenaikan 0,7 persen pada September, menurut data yang dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China pada Kamis (7/11).
Selama periode Januari-Oktober 2024, perdagangan barang luar negeri China meningkat 5,2 persen (yoy) menjadi 36,02 triliun yuan (1 yuan = Rp2.200) atau sekitar 5 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.767). Sementara itu, ekspor dan impor China masing-masing naik 6,7 persen dan naik 3,2 persen pada periode yang sama.
Surplus perdagangan meningkat 17,6 persen (yoy) menjadi 5,58 triliun yuan selama periode Januari hingga Oktober.
China mampu mencapai target perdagangan luar negeri setahun penuh berupa peningkatan kualitas dan stabilitas volume, kata Direktur Departemen Statistik dan Analisis GAC Lyu Daliang.
ASEAN tetap menjadi mitra dagang terbesar China, dengan nilai perdagangan antara kedua pihak mencapai 5,67 triliun yuan dalam 10 bulan pertama tahun ini, naik 8,8 persen dari tahun lalu dan menyumbang 15,7 persen dari total perdagangan luar negeri China. Uni Eropa (UE) menyusul dengan nilai perdagangan sebesar 4,64 triliun yuan, Amerika Serikat (AS) sebesar 4,01 triliun yuan, dan Korea Selatan sebesar 1,91 triliun yuan.
Selama periode yang sama, perdagangan China dengan negara-negara yang berpartisipasi dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) meningkat 6,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 16,94 triliun yuan. Perdagangan China dengan negara-negara Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan BRICS lainnya masing-masing naik 4,3 persen dan 4,5 persen.
Selama periode tersebut, sekitar 178.000 perusahaan China terlibat dalam perdagangan dengan Amerika Latin, naik 6,9 persen (yoy), dan perdagangan China-Amerika Latin tumbuh 9,1 persen.
Produk-produk mekanik dan listrik mendominasi ekspor China selama periode itu, mencakup hampir 60 persen dari total ekspor.
Secara spesifik, ekspor peralatan dan komponen pemrosesan data otomatis meningkat 10,9 persen (yoy) dalam 10 bulan pertama, sementara sirkuit terpadu naik 21,4 persen, dan mobil naik 20 persen.
Impor bijih besi, batu bara, dan gas alam China mencatatkan peningkatan dalam volume selama periode tersebut, sementara impor minyak mentah China turun tipis.
Perdagangan luar negeri China membukukan kinerja yang melampaui perkiraan tahun ini. Secara khusus, peningkatan perdagangan lebih lanjut pada Oktober, ditambah dengan aktivitas manufaktur yang dinamis dan penjualan properti yang menguat, menambah bukti bahwa perekonomian China semakin menguat berkat langkah-langkah propertumbuhan.
Perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut telah meluncurkan serangkaian kebijakan untuk memperkuat perekonomian domestik.
Terutama, sejak akhir September, pemerintah pusat telah meluncurkan apa yang oleh para pakar dianggap sebagai paket langkah-langkah makroekonomi penting. Paket ini berfokus pada peningkatan penyesuaian counter-cyclical(kebijakan proaktif pemerintah guna mengatasi pergerakan siklus ekonomi yang ekstrem), memperluas permintaan domestik yang efektif, mendukung operasional bisnis, mendorong pemulihan pasar properti, dan menghidupkan pasar modal. [Xinhua]