WARTABUANA – Tingkat pengangguran Australia turun ke level terendah sejak upaya pembatasan diberlakukan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics/ABS) pada Kamis (18/3) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran mencapai 5,8 persen pada Februari, turun dibandingkan 6,3 persen pada Januari.
Ini merupakan angka terendah dalam 11 bulan terakhir di saat sebagian besar negara itu meredam aktivitas sebagai respons terhadap pandemi virus corona.
Jumlah tenaga kerja Australia naik melampaui angka 13 juta dan hanya 1.800 lebih rendah dibandingkan tingkat prapandemi.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa angka-angka itu merupakan bentuk “penghargaan besar” atas ketangguhan warga Australia.
“Ini tahun yang luar biasa dalam upaya perlawanan Australia menangani pandemi COVID-19,” ujarnya di Canberra.
“Dalam waktu kurang dari 12 bulan sejak resesi dimulai, yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, saat ini terdapat lebih banyak pekerjaan pada perekonomian Australia dibandingkan sebelum pandemi.”
Tingkat tenaga kerja purna waktu perempuan tercatat 1,8 persen lebih tinggi dibandingkan pada Maret 2020, sedangkan untuk laki-laki 0,8 persen lebih rendah.
Tingkat pengangguran pada kalangan muda turun 1,1 persen antara Januari dan Februari, tetapi masih 0,5 persen lebih tinggi dibandingkan 12 bulan sebelumnya.
Tingkat semi pengangguran, yang mengukur orang yang bekerja namun jam kerjanya sedikit, naik dari 8,1 persen menjadi 8,5 persen.
Akan tetapi, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengatakan bahwa jalan di depan masih penuh tantangan.
“Kami tahu (program) JobKeeper akan berakhir pada penghujung Maret,” katanya. “Ini akan menjadi tantangan dan ekonomi akan terus mengalami transisi.”
“Namun, ketika JobKeeper berakhir, dukungan ekonomi Pemerintah Morrison terus berlanjut dan itu sangat penting karena dukungan tersebut meliputi paket pariwisata dan penerbangan senilai 1,2 miliar dolar Australia (1 dolar Australia = Rp11.283) yang kami umumkan tempo hari, beserta kredit untuk perekrutan, dukungan infrastruktur, dan pemotongan pajak. Ada sejumlah besar langkah dukungan ekonomi pemerintah yang akan terus menciptakan lapangan kerja.” [Xinhua]