KABUL – Taliban telah menyerahkan uang tunai senilai sekitar 12,3 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.257) dan beberapa emas batangan ke Da Afghanistan Bank (DAB), bank sentral negara itu, menurut sebuah pernyataan bank pada Kamis (16/9).
Uang tunai dan emas batangan yang ditemukan di rumah sejumlah pejabat dari pemerintahan sebelumnya dan kantor setempat bekas lembaga intelijen pemerintah telah dikembalikan ke perbendaharaan DAB.
Pelaksana Tugas Gubernur DAB Mohammad Idrees menjamin keamanan simpanan warga Afghanistan di bank-bank komersial.
“Da Afganistan Bank meyakinkan warga negara kami bahwa semua bank komersial yang beroperasi di negara ini berada di bawah pengawasan yang serius dan menjalankan operasi mereka lebih baik dari sebelumnya. Semua bank sepenuhnya aman,” ujarnya dalam pernyataan tersebut.

“Dengan menyerahkan aset-aset itu ke perbendaharaan nasional, para pejabat Emirat Islam Afghanistan membuktikan komitmen mereka terhadap transparansi,” papar pernyataan itu.
Semua bank komersial di kawasan tersebut dan dunia biasanya menyimpan 10 persen dari modal mereka dalam bentuk uang tunai dan menggunakan sisanya dalam berbagai kegiatan komersial serta memberikan layanan yang bermanfaat kepada masyarakat mereka, ungkap pernyataan itu lebih lanjut.
“Bank-bank komersial di Afghanistan rata-rata menyimpan 50 persen dari afghani (mata uang Afghanistan) dan mata uang asing. Oleh karena itu, sektor perbankan berada dalam kondisi yang baik. Bank-bank ini telah menginvestasikan sejumlah uang di dalam dan luar negeri untuk memainkan peran yang berguna bagi pertumbuhan ekonomi Afghanistan,” kata gubernur tersebut.
Pernyataan itu muncul di saat ribuan konsumen mengantre panjang untuk menarik tabungan mereka sejak pengambilalihan Taliban pada pertengahan Agustus lalu.

Laporan pembekuan aset-aset bank Afghanistan oleh Amerika Serikat serta penghentian dana oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah memicu kekhawatiran di kalangan warga Afghanistan.
Pada 28 Agustus, DAB mengeluarkan perintah pada semua bank di negara Asia Tengah itu, yang menetapkan batas penarikan sementara sebesar 200 dolar AS atau 20.000 afghani untuk satu pelanggan setiap pekan.
Setelah mengambil alih ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu, Taliban mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara pada 7 September, menunjuk pelaksana tugas untuk beberapa kementerian dan seorang pelaksana tugas gubernur untuk bank sentral Afghanistan. [Xinhua]