“Semakin banyak produsen otomotif yang melirik kendaraan listrik murni sebagai kendaraan masa depan,” tutur Felix Kuhnert, mitra sekaligus pimpinan otomotif di PwC Jerman.
“Semakin banyak produsen otomotif yang melirik kendaraan listrik murni sebagai kendaraan masa depan,” tutur Felix Kuhnert, mitra sekaligus pimpinan otomotif di PwC Jerman.
Sejauh ini, China menjadi pasar terbesar untuk kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) baru. Negara tersebut menyumbang 2,9 juta unit dari angka penjualan 2021, naik 172 persen dibandingkan 2020, sebut penelitian yang menganalisis data pendaftaran kendaraan di pasar-pasar besar di seluruh dunia itu.
Pendaftaran BEV di lima pasar terbesar Eropa tumbuh 72,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan menembus 800.000 unit pada 2021, menurut penelitian.
Pasar Amerika Serikat (AS) untuk kendaraan all-electricnaik hingga hampir 400.000 unit dan “menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang menjanjikan” seiring penjualan BEV di negara tersebut meningkat 62 persen (yoy). Penjualan ini khususnya didorong oleh Model 3 dan Model Y Tesla, ungkap penelitian.
“Hanya satu dari tiga kendaraan all-electricyang terjual di China, Eropa, atau AS merupakan merek Eropa,” tutur Kuhnert, yang menambahkan bahwa rata-rata produsen mobil Asia dapat bertahan lebih baik dalam mengatasi kelangkaan cip global dibandingkan pesaing Eropa mereka. [Xinhua]