Foto dari udara yang diabadikan pada 25 Agustus 2023 ini menunjukkan pemandangan Kota Shenzhen di Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua/Mao Siqian)
SHENZHEN, 13 Januari (Xinhua) — Shenzhen, kota metropolitan di China selatan, membukukan total volume perdagangan luar negeri e-commercelintas perbatasan sebesar 326,53 miliar yuan (1 yuan = Rp2.172), atau sekitar 45,96 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.558) pada 2023, melonjak 74,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut biro perdagangan kota tersebut pada Sabtu (13/1).
Data menunjukkan bahwa jumlah perusahaan ekspor e-commercelintas perbatasan di Shenzhen kini melebihi 150.000, menyumbang hampir separuh dari penjual asal China di platform-platform e-commerceseperti Alibaba.com, AliExpress, Lazada, dan eBay. Selain itu, sepertiga dari penjual asal China di platform e-commerceAmazon berasal dari Shenzhen.
Dengan sistem kebijakan yang baik dan lingkungan bisnis yang unggul, Shenzhen berhasil menarik platform-platform domestik terkenal, seperti Douyin, JD Worldwide, dan Alibaba, serta perusahaan-perusahaan sejenis dari luar negeri, untuk meningkatkan investasinya di kota tersebut. Amazon meluncurkan pusat inovasi pertamanya di dunia di Shenzhen pada Desember tahun lalu. Selain itu, Mercado Libre, platform e-commerceterbesar di Amerika Latin, juga akan segera membuka kantor pusat mereka di China, di kota metropolitan tersebut.
Per November 2023, luas gudang-gudang luar negeri yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Shenzhen telah melampaui angka 3,8 juta meter persegi, meningkat sekitar 1 juta meter persegi dibandingkan tahun 2022.
Hingga saat ini, Shenzhen memiliki 16 pelabuhan kargo dan 11 tempat pengawasan bea cukai serta kawasan berikat untuk bisnis e-commerce lintas perbatasan, yang memberikan dukungan signifikan terhadap perluasan dan peningkatan ekonomi e-commercelintas perbatasan. [Xinhua]