Pengunjung menjajal permainan realitas virtual (virtual reality/VR) dalam gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 9 Januari 2020. (Xinhua/Wu Xiaoling)
UALink Promoter Group mengajukan standar industri baru untuk menghubungkan cip akselerator AI dalam server yang jumlahnya semakin banyak. Raksasa teknologi yang tidak masuk dalam daftar anggota grup tersebut adalah Nvidia, yang sejauh ini merupakan produsen akselerator AI terbesar.
SAN FRANCISCO, 30 Mei (Xinhua) — Intel, Google, Microsoft, Meta, dan sejumlah raksasa teknologi lainnya pada Kamis (30/5) mengumumkan bahwa mereka sedang membentuk kelompok industri baru, Ultra Accelerator Link (UALink) Promoter Group, untuk memandu pengembangan komponen yang menghubungkan cip akselerator kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di pusat data.
AMD, Hewlett Packard Enterprise, Broadcom, dan Cisco juga masuk dalam daftar anggota UALink Promoter Group. Grup ini mengajukan standar industri baru untuk menghubungkan cip akselerator AI dalam server yang jumlahnya semakin banyak.
“Industri ini membutuhkan standar terbuka yang dapat bergerak maju dengan sangat cepat, dalam (format) terbuka yang memungkinkan banyak perusahaan untuk memberikan nilai tambah pada ekosistem secara keseluruhan,” kata Forrest Norrod, manajer umum solusi pusat data di AMD, pada Rabu (29/5). “Industri ini memerlukan standar yang memungkinkan inovasi berjalan dengan cepat tanpa dibatasi oleh perusahaan mana pun.”
Produk UALink pertama akan diluncurkan “dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Norrod.
Raksasa teknologi yang tidak masuk dalam daftar anggota grup tersebut adalah Nvidia, yang sejauh ini merupakan produsen akselerator AI terbesar dengan estimasi pangsa pasar 80 persen hingga 95 persen.
Pada kuartal fiskal terbaru Nvidia, penjualan pusat data perusahaan tersebut, termasuk penjualan cip AI-nya, mencatat kenaikan lebih dari 400 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Perusahaan tersebut mungkin tidak terlalu tertarik untuk mendukung spesifikasi berdasarkan teknologi rival, menurut laporan TechCrunch.
Dalam sebuah laporan terbaru, Gartner memperkirakan bahwa nilai akselerator AI yang digunakan di server akan mencapai total 21 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.160) pada tahun ini, yang akan meningkat menjadi 33 miliar dolar AS pada 2028. [Xinhua]