Negara harus mengambil langkah-langkah proaktif dan bijaksana untuk mencapai puncak karbon dan netralitas karbon, ujar Presiden China Xi Jinping dalam musyawarah gabungan dengan para anggota parlemen dari Daerah Otonom Mongolia Dalam pada Sabtu (5/3).
“Mengingat anugerah energi China yang kaya akan batu bara namun miskin minyak dan gas, kita harus memperkuat pemikiran sistemis kita dan memenuhi target karbon secara bertahap,” kata Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral.
Sebagai sebuah langkah solid untuk mengatasi perubahan iklim, China pada September 2020 mengumumkan bahwa mereka menargetkan untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.
Untuk memenuhi target tersebut, China di antaranya telah menutup pabrik-pabrik dengan tingkat polusi dan konsumsi energi yang tinggi, mendorong pengembangan industri teknologi tinggi, dan mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Konsumsi energi per unit Produk Domestik Bruto (PDB) China, atau intensitas energi, turun 28,7 persen dari 2011 hingga 2020. Proporsi batu bara dalam total konsumsi energi berkurang dari 69,2 persen menjadi 56,8 persen selama periode 2010-2020.
Selain mengurangi emisi, China juga telah mengambil sejumlah langkah nyata untuk memperbaiki lingkungan serta mendorong pertumbuhan hijau dan rendah karbon selama sepuluh tahun terakhir.
Negara itu telah membangun sistem cagar alam berbasis taman nasional, mendorong aforestasi skala besar, melindungi dan meningkatkan ekosistem sungai besar, danau dan lahan basah, serta garis pantai dengan lebih baik.
Hingga akhir 2020, tingkat cakupan hutan China telah meningkat menjadi 23,04 persen dari 21,63 persen pada akhir 2013.
Melalui berbagai upaya tegas, China telah mencapai keberhasilan awal dalam pertempuran kritis melawan polusi. Tiga rencana aksi utama untuk mengatasi polusi udara, air dan tanah telah diimplementasikan secara penuh. Selain itu, negara tersebut telah memberlakukan larangan total untuk impor limbah padat.
Di China saat ini, pernyataan khas Xi “Air jernih dan pegunungan yang subur adalah aset yang tak ternilai” telah berubah menjadi pepatah, dan seluruh bangsa itu menjadi lebih sadar dan aktif dalam mengejar pembangunan yang ramah lingkungan.
China bertekad untuk bekerja lebih keras demi mengatasi polusi serta melindungi dan memulihkan ekosistem, menurut laporan kerja pemerintah tahun ini.
China akan mendorong pembangunan sembari juga mengurangi emisi, dan memastikan keharmonisan yang lebih besar antara manusia dan alam, kata laporan itu. [Xinhua]