“Manajer keuangan global menanamkan uang ke ekuitas dan obligasi China Daratan, bertaruh pada janji stabilitas China, pelonggaran moneter dan fiskal serta inflasi yang terkendali yang dapat melindungi mereka dari volatilitas di pasar lain,” ungkap sebuah laporan Reuters pada Rabu (26/1).
LONDON, Investasi global mengalir ke pasar China pada awal 2022, saat sebagian besar pasar lain menderita masalah inflasi, pertumbuhan, dan pandemi, menurut laporan Reuters.
Terlepas dari kebijakan peraturan di China, “manajer keuangan global menanamkan uang ke ekuitas dan obligasi China Daratan, bertaruh pada janji stabilitas China, pelonggaran moneter dan fiskal serta inflasi yang terkendali yang dapat melindungi mereka dari volatilitas di pasar lain,” ungkap laporan Reuters pada Rabu (26/1).
David Dali, kepala strategi portofolio di Matthews Asia, mengatakan bahwa China adalah “satu-satunya negara favorit pada 2022 di antara sekitar 30 pasar ekuitas berkembang yang dapat diinvestasikan,” menurut laporan itu.
Dali menyebut valuasi China menjadi “yang paling tidak berisiko dan paling menarik dari semua pasar utama.”
Mengutip data dari Morgan Stanley, Reuters mengatakan bahwa “arus masuk bersih asing ke saham China melalui skema Stock Connect mencapai rekor tertinggi harian dengan rata-rata 413 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.385) dalam tiga pekan pertama 2022.”
Investor obligasi juga tengah melirik pasar China, kata Reuters. [Xinhua]