Foto yang diabadikan pada 10 November 2023 ini menunjukkan orang-orang yang sedang bersantai di pantai Haeundae di Kota Busan, Korea Selatan. (Xinhua/Yao Qilin)
Dari Juli hingga September, pinjaman ke industri manufaktur dan jasa mencatat kenaikan dua digit, dan pinjaman kepada pengembang real estat menghasilkan tingkat pertumbuhan yang lebih pesat secara kuartalan.
SEOUL, 7 Desember (Xinhua) — Pinjaman industri Korea Selatan (Korsel) tumbuh lebih cepat pada kuartal ketiga (Q3) seiring dengan kuatnya permintaan dari perusahaan manufaktur maupun jasa, tunjuk data bank sentral pada Rabu (6/12).
Utang yang dimiliki oleh semua industri kepada lembaga keuangan penerima simpanan mencapai 1.875,7 triliun won (1 won = Rp11,73) pada akhir September, naik 32,3 triliun won dari tiga bulan lalu, menurut Bank of Korea (BOK).
Pertumbuhan pinjaman industri meningkat pesat pada tahun ini dengan ekspansi sebesar 20,9 triliun won pada kuartal pertama (Q1) dan 24,8 triliun won pada kuartal kedua (Q2).
Pinjaman kepada produsen tumbuh 10,3 triliun won pada kuartal Juli-September setelah naik 5,6 triliun won pada kuartal sebelumnya.
Pinjaman kepada industri jasa meningkat 16,9 triliun won selama kuartal tersebut di tengah pulihnya pasar real estat.
Pinjaman kepada pengembang real estat meningkat dengan laju yang lebih pesat pada Q3 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya seiring pembekuan suku bunga kebijakan.
BOK telah mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di 3,50 persen sejak Januari setelah menaikkan suku bunga sebesar 3,0 poin persentase selama 1,5 tahun terakhir.
Pinjaman industri untuk dana operasional meningkat 14,6 triliun won pada kuartal itu, sementara pinjaman untuk dana fasilitas naik 17,7 triliun won. [Xinhua]