Para pengunjung mempelajari tentang kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di stan produsen mobil China, Geely, di seksi kendaraan pintar dalam ajang Pameran Rantai Pasokan Internasional China (China International Supply Chain Expo/CISCE) di Beijing, ibu kota China, pada 1 Desember 2023. (Xinhua/Li He)
Ferdinand Dudenhoeffer, seorang peneliti industri otomotif asal Jerman, meyakini bahwa “perusahaan teknologi seperti Huawei, Google, Microsoft, dan Xiaomi menjadi pengubah permainan (game changer)” di dunia mobil yang baru yang akan mencatatkan lonjakan pangsa pasar mobil listrik dan mobil cerdas.
BERLIN, 19 Januari (Xinhua) — Perusahaan-perusahaan teknologi China akan memainkan peran kunci dalam industri otomotif global di tahun-tahun mendatang, demikian disampaikan Ferdinand Dudenhoeffer, Direktur CAR Center Automotive Research Duisburg, sebuah perusahaan riset yang berfokus pada mobilitas, dalam wawancara dengan Xinhua pada Jumat (19/1).
Dudenhoeffer memperkirakan pasar mobil akan “berubah secara radikal” selama 10 tahun ke depan, dengan pangsa pasar mobil listrik dan mobil cerdas, atau mobil yang dikendalikan oleh perangkat lunak, akan mengalami peningkatan dan mengalahkan teknologi mobil konvensional.
“Di dunia mobil yang baru ini, perusahaan teknologi seperti Huawei, Google, Microsoft, dan Xiaomi menjadi pengubah permainan (game changer),” ujarnya.
![](https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2024/01/view-abkJhz.jpeg)
Para pengunjung mengamati kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dari produsen mobil China, BYD, dalam Pameran Otomotif Internasional Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau ke-27 di Shenzhen Convention and Exhibition Center di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 16 Juni 2023. (Xinhua/Liang Xu)
Huawei dan Xiaomi, misalnya, sedang mengembangkan mobil baru yang menawarkan “ekosistem digital total,” kata Dudenhoeffer. “Ini lebih dari sekadar memiliki mobil pintar,” imbuhnya.
Dalam sebuah laporan yang dirilis belum lama ini, Dudenhoeffer memprediksi bahwa produsen mobil China akan menjadi pemimpin pasar global dalam bisnis otomotif dalam waktu sekitar 10 tahun, dengan BYD mengungguli Toyota.
Hal ini dikarenakan pasar China “tumbuh dengan sangat dinamis” di segmen kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), tulis Dudenhoeffer dalam laporan tersebut.
![](https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2024/01/view-yI9B86.jpeg)
Foto yang diabadikan pada 10 November 2022 ini menunjukkan kendaraan yang dipamerkan di stan Huawei dalam ajang Light of Internet Expo di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China timur. (Xinhua/Jiang Han)
Penjualan global BYD melonjak 309 persen dalam tiga tahun terakhir menjadi lebih dari 3 juta unit pada 2023 dan perusahaan itu “jelas merupakan pemimpin pasar” untuk NEV, menurut laporan tersebut. Perusahaan rintisan (startup) China Li Auto mengalami pertumbuhan yang bahkan lebih pesat yaitu 318 persen pada tahun lalu, namun skalanya masih “jauh lebih kecil” dibandingkan BYD, dengan 376.000 unit mobil baru yang terjual pada 2023.
“China adalah tempat berkembang bagi produsen mobil baru yang akan memainkan peran sentral dalam segmen elektromobilitas industri otomotif,” tutur Dudenhoeffer, sembari mengungkapkan bahwa pabrik terbesar milik produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, yang diukur berdasarkan angka produksi, saat ini berlokasi di China. [Xinhua]