Dengan komitmen China untuk semakin membuka pasarnya terhadap produk dari luar negeri, CIIE menjadi platform utama bagi bisnis global untuk mengeksplorasi dan berekspansi di China, kata Omer Faruk Erbil, salah satu pemilik perusahaan Turki Unal Dried Nuts.
ANKARA, Sebagai pendatang baru di Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE), perusahaan terkemuka Turki Unal Dried Nuts bertekad memanfaatkannya sebaik mungkin.
Dijadwalkan berlangsung dari 5 hingga 10 November di Shanghai, CIIE keempat diyakini memungkinkan perusahaan asal Turki tersebut untuk menggenjot penjualannya dan memperbesar operasional di pasar yang semakin tertarik pada produk-produk sehat.
“Kami berterima kasih kepada China karena telah menyelenggarakan acara ini, dan CIIE merupakan kesempatan besar bagi perusahaan seperti kami yang ingin meningkatkan kemitraan bermanfaat di pasar yang penting ini,” ujar Omer Faruk Erbil, salah satu pemilik Unal Dried Nuts, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara.
Saat berbicara di pabrik merek itu, yang berlokasi di Kahramankazan, kawasan pinggiran Ankara, ibu kota Turki, Erbil menyuarakan keyakinannya bahwa warga China sangat memperhatikan apa yang mereka makan.
“Kami telah mengekspor makanan sehat seperti kacang pistachio,badam (almond), buah ara kering, dan aprikot kering ke China selama dua tahun hingga saat ini, dan kami ingin berekspansi lebih lanjut di pasar ini. Dalam hal ini CIIE menawarkan media yang sangat baik,” katanya.
Perusahaan tersebut, yang didirikan pada 1956 dengan kisaran hingga 200 produk, memiliki lebih dari 50 toko di Ankara. Perusahaan itu siap membuka “antara 100 hingga 300 toko atau kios di pusat perbelanjaan” di seluruh China di masa depan selama infrastruktur komersial mengizinkan.
“Kami melihat ada minat yang signifikan dari konsumen China terhadap produk kami yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” tutur Erbil.
Dengan komitmen China untuk semakin membuka pasarnya terhadap produk dari luar negeri, CIIE telah menjadi sebuah platform utama bagi bisnis global untuk mengeksplorasi dan berekspansi di China, lanjutnya.
Terlepas dari hambatan yang ditimbulkan oleh COVID-19, CIIE telah menghimpun partisipasi dari seluruh dunia. CIIE tahun ini menarik hampir 3.000 perusahaan dari 127 negara dan kawasan, lebih tinggi dari edisi sebelumnya.
Hasan Doner, Direktur Penjualan dan Pengadaan Unal, mengatakan karena konsumen China tidak menyukai produk yang terlalu manis, perusahaannya mencari cara untuk memberikan alternatif yang memuaskan selera mereka.
Doner menyebut bahwa buah kering dan kacang-kacangan telah menjadi bagian penting dari makanan sehat karena kandungan antioksidan, vitamin, dan mineralnya, seperti yang direkomendasikan oleh dokter.
“Kami menerima respons yang sangat baik dari konsumen China, terutama mengenai kacang pistachio,” tambahnya.
Kapasitas produksi serta kualitas dan variasi produk Turki sesuai untuk kehadiran yang lebih kuat di pasar China, papar Ismail Gulle, Ketua Majelis Eksportir Turki.
“Seiring tumbuhnya kelas menengah di China, permintaan terhadap produk berkualitas juga meningkat di sana. Kami harus memanfaatkan peluang ini dan meningkatkan daya tarik kami di pasar yang penting ini,” tambahnya.
“Pada 2020, untuk industri buah kering, kami mengekspor (produk senilai) 28,5 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.233) ke China dengan peningkatan 21 persen secara tahunan, dan China berada di peringkat 10 dalam daftar ekspor kami,” imbuh Muhsin Cakici, Presiden Asosiasi Eksportir Buah dan Produk Kering Istanbul. [Xinhua]