BEIJING – Total impor dan ekspor China meningkat 28,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) ke angka 11,62 triliun yuan (1 yuan = Rp2.212) dalam empat bulan pertama 2021, seperti ditunjukkan data resmi pada Jumat (7/5).
Ini menandai kenaikan 21,8 persen dari level praepidemi COVID-19 pada 2019, menurut Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.
Ekspor melonjak 33,8 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor naik 22,7 persen dalam nilai yuan.
Surplus perdagangan melesat 149,7 persen menjadi 1,02 triliun yuan selama periode Januari-April.
Impor dan ekspor China mencapai 3,15 triliun yuan selama bulan April saja. Ini menandai peningkatan tahunan 26,6 persen dan pertumbuhan bulanan sebesar 4,2 persen.
Pada April, surplus perdagangan negara itu menurun 12,4 persen dari tahun sebelumnya ke angka 276,5 miliar yuan.
Dalam empat bulan pertama, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) masih menjadi mitra dagang terbesar China, diikuti Uni Eropa dan Amerika Serikat, menurut data GAC.Laju pertumbuhan nilai perdagangan China dengan ketiga mitra dagang itu masing-masing sebesar 27,6 persen, 32,1 persen, dan 50,3 persen selama periode tersebut.
Perdagangan China dengan negara-negara yang termasuk dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra naik 24,8 persen (yoy) mencapai 3,43 triliun yuan.Perusahaan swasta berkontribusi 47,2 persen dari total perdagangan luar negeri China dalam empat bulan pertama, atau meningkat 4,1 poin persentase dari tahun sebelumnya.Impor dan ekspor mereka meningkat 40,8 persen menjadi 5,48 triliun yuan selama periode tersebut.[Xinhua]