Sejumlah pengunjung mengamati Xiaomi SU7 dalam Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2024 di Shougang Park di Beijing, ibu kota China, pada 12 September 2024. (Xinhua/Ju Huanzong)
BEIJING, 11 Oktober (Xinhua) — Produsen otomotif China meraih angka penjualan yang tinggi di saat pasar otomotif terbesar di dunia itu memasuki musim yang umumnya tinggi untuk konsumsi mobil, dengan kebijakan prokonsumsi pemerintah semakin memacu peningkatan tersebut.
Dijuluki “September Emas dan Oktober Perak” oleh pelaku pasar otomotif, dua bulan itu dianggap sebagai periode puncak penjualan mobil. Selama periode tersebut, para produsen umumnya meluncurkan model-model baru dan menawarkan potongan harga sebagai dorongan pemungkas untuk tahun itu.
Pada libur Hari Nasional selama sepekan yang baru saja berakhir, yang mencatatkan lonjakan belanja pariwisata dan peralatan rumah tangga serta peningkatan jumlah wisata dengan menyewa kendaraan (self-driving tour), produsen dan dealer kendaraan juga melaporkan peningkatan jumlah pesanan.
Produsen kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) Leapmotor melaporkan rekor penjualan harian pada Senin (7/10), hari terakhir liburan, dengan total pesanan melampaui 17.000 unit selama periode tersebut, seperti diumumkan CEO Leapmotor Zhu Jiangming dalam sebuah unggahan di WeChat.
“Terima kasih kepada para kolega kami atas kerja keras mereka selama liburan!” kata Zhu.
Xiaomi, perusahaan yang baru terjun di pasar ini, mengungkap bahwa pihaknya telah mengamankan pesanan 6.000 lebih unit untuk seri mobil pertamanya, SU7, dari 1 hingga 7 Oktober. Xiaomi menargetkan untuk menggenjot produksi dan pengiriman menjadi 20.000 kendaraan pada Oktober.
Pada September, hampir 50 model mobil baru atau yang didesain ulang diluncurkan di pasar otomotif, seperti dilansir sejumlah media lokal. Sekitar 20 kota di seluruh China menggelar pameran mobil selama libur Hari Nasional, sehingga mengunjungi pameran otomotif menjadi pilihan populer di antara banyak konsumen.
“Pameran otomotif selama ‘Pekan Emas’ tahun ini berbeda dengan pameran pada tahun-tahun sebelumnya, karena banyak subsidi pemerintah telah sepenuhnya merangsang vitalitas pasar,” kata Lu Tian, kepala penjualan model Dynasty BYD, yang membagikan foto-foto pameran otomotif yang dipadati pengunjung di akun Weibo, platform media sosial yang mirip dengan X.
Kombinasi subsidi untuk pembelian kendaraan dari tingkat nasional, kota, dan distrik ini menarik banyak konsumen ke berbagai pameran otomotif untuk mempelajari tren terbaru dan mendapatkan insentif, kata Lu.
Pada Agustus, China meningkatkan stimulus keuangan untuk mendorong konsumen menjual kendaraan lama mereka dan menggantinya dengan yang baru. Subsidi tukar tambah (trade-in) untuk kendaraan NEV penumpang berlipat dari 10.000 yuan (1 yuan = Rp2.213) menjadi 20.000 yuan, sementara trade-inuntuk kendaraan penumpang berbahan bakar ditambah dari 7.000 yuan menjadi 15.000 yuan.
Mulai 7 Oktober, Kementerian Perdagangan China telah menerima lebih dari 1,27 juta permohonan subsidi, menggenjot penjualan kendaraan baru senilai lebih dari 160 miliar yuan.
Sebagian dipicu oleh program tukar tambah, volume penjualan raksasa NEV China BYD mencapai 419.400 unit pada September, melonjak 45,91 persen selama periode yang sama pada tahun lalu dan menandai pertama kalinya penjualan bulanannya melampaui 400.000 unit.
Pada September, merek NEV Amerika Serikat (AS) Tesla mencatatkan rekor bulanan tertinggi di pasar China untuk tahun ini dengan penjualan melampaui 72.000 kendaraan, melonjak 66 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA).
Statistik awal dari CPCA menunjukkan bahwa penjualan retail kendaraan penumpang pada September mencapai 2,063 juta unit, naik 2 persen (yoy) dan 8 persen pada basis bulanan.
Permintaan untuk mobil kemungkinan akan terus meningkat pada Oktober dengan volume penjualan yang relatif stabil dibandingkan pada September, demikian prediksi Asosiasi Dealer Mobil China (China Automobile Dealers Association), menyebut implementasi insentif pemerintah lokal untuk program tukar tambah, musim puncak untuk pameran otomotif, popularitas yang kian meningkat untuk pariwisata self-driving, serta dorongan penjualan akhir tahun oleh dealer.
Sekretaris Jenderal CPCA Cui Dongshu memperkirakan bahwa penjualan mobil retail dalam negeri berpotensi mencapai 22,3 juta unit pada 2024, naik 3 persen (yoy). Dari jumlah tersebut, penjualan retail kendaraan penumpang NEV dapat mencapai 10,4 juta unit, mewakili kenaikan 34 persen (yoy). [Xinhua]