BERLIN – Produsen mobil terbesar Jerman, Volkswagen, pada Jumat (13/8) menyatakan pengirimannya ke China naik 8,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan menyentuh angka 2,08 juta unit pada periode Januari-Juli 2021.
Pada Juli, Volkswagen Group mengirimkan 238.100 unit kendaraan ke China yang merupakan pasar tunggal terbesarnya, turun 27,5 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, menurut perusahaan itu.
“Meski menghadapi kekurangan pasokan cip yang besar, model-model Grup Volkswagen dan merek Volkswagen tetap menjadi pilihan nomor satu para pelanggan China pada Juli,” kata juru bicara Volkswagen kepada Xinhua.
Karena kekurangan pasokan semikonduktor, Volkswagen Group China “untuk sementara tidak dapat menyesuaikan produksi dengan permintaan pelanggan yang tinggi,” tambah juru bicara itu. Perusahaan itu berharap situasi pasokan semikonduktor secara keseluruhan akan “membaik secara bertahap hingga akhir tahun ini.”
Sementara penjualan global pulih 19,2 persen menjadi hampir 5,7 juta unit antara Januari hingga Juli 2021, pengiriman pada Juli turun 18,7 persen (yoy) menjadi 720.200 unit kendaraan, kata Volkswagen.
Semua merek grup tersebut melaporkan penurunan pengiriman pada bulan Juli. Penjualan Skoda turun 30,9 persen menjadi 75.000 unit. Merek inti grup tersebut, Volkswagen, mengirimkan 379.200 unit mobil penumpang pada Juli, atau 21,6 persen lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan merek mewah Audi dan Porsche, yang sejauh ini tidak terlalu terpengaruh pandemi COVID-19, masing-masing tercatat sebesar 8,9 dan 6,9 persen pada Juli.
Dalam laporan keuangannya untuk paruh pertama tahun ini, Volkswagen menurunkan perkiraannya untuk pengiriman pada 2021, kendati masih mengharapkan angka tersebut “meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya di tengah kondisi pasar yang terus menantang.” [Xinhua]