Foto dari udara yang diabadikan pada 10 Januari 2023 ini menunjukkan pemandangan di kawasan Lujiazui yang berada di Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Shanghai) China di Shanghai, China timur. (Xinhua/Fang Zhe)
BEIJING, 29 Januari (Xinhua) — Penerbitan obligasi di China menembus angka 71 triliun yuan (1 yuan = Rp2.204) atau sekitar 10 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.825) pada 2023, naik 14,8 persen secara tahunan (year on year), tunjuk data bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC).
Penerbitan obligasi pemerintah mencapai 11 triliun yuan, sementara penerbitan obligasi pemerintah daerah mencapai 9,3 triliun yuan, menurut PBOC.
Tahun lalu, penerbitan obligasi keuangan mencapai 10,2 triliun yuan, sementara penerbitan obligasi kredit korporasi mencapai 14 triliun yuan.
Penerbitan sekuritas beragun aset kredit menembus angka 348,52 miliar yuan, dan penerbitan sertifikat deposito antarbank mencapai 25,8 triliun yuan.
Pada akhir tahun lalu, jumlah obligasi outstandingyang disimpan mencapai 157,9 triliun yuan, sebuah pertumbuhan (yoy) sebesar 9,1 persen, kata bank sentral itu.
Obligasi outstandingyang dipegang oleh investor institusi luar negeri mencapai 3,72 triliun yuan pada akhir bulan lalu, mencakup 2,4 persen dari total obligasi outstandingyang disimpan. [Xinhua]