BEIJING, Pendapatan fiskal China turun 2,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 11,59 triliun yuan (1 yuan = Rp2.228) pada paruh pertama (H1) 2024, demikian menurut data yang dirilis pada Senin (22/7) oleh Kementerian Keuangan China.
Meski demikian, setelah memperhitungkan dampak dari basis yang lebih tinggi karena pembayaran pajak yang ditangguhkan untuk usaha kecil dan menengah (UMKM) pada periode yang sama tahun lalu dan efek lanjutan dari kebijakan pengurangan pajak yang dirilis pada pertengahan tahun lalu, pendapatan fiskal pada H1 tumbuh sekitar 1,5 persen (yoy), kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Perincian data menunjukkan bahwa pemerintah pusat mengumpulkan pendapatan fiskal sekitar 5 triliun yuan, turun 7,2 persen (yoy), sementara pemerintah daerah mengumpulkan 6,59 triliun yuan, naik 0,9 persen, lanjut pernyataan tersebut.
Pengeluaran fiskal China naik 2 persen selama periode tersebut menjadi 13,66 triliun yuan, tunjuk data itu.
Pengeluaran fiskal pemerintah pusat naik 9,6 persen (yoy), dibandingkan dengan kenaikan 0,9 persen dalam pengeluaran pemerintah daerah, menurut data.
Pemerintah China telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan bahwa kesejahteraan masyarakat dan jaminan sosial tidak terpengaruh, kata pihak kementerian. Pengeluaran fiskal untuk layanan masyarakat perkotaan dan pedesaan mencatatkan pertumbuhan terpesat yaitu 8 persen (yoy). Pengeluaran untuk jaminan sosial dan ketenagakerjaan meningkat 4,2 persen, sementara pengeluaran untuk bidang pertanian, kehutanan dan konservasi air tumbuh 6,8 persen. [Xinhua]