VIENTIANE, Pembukaan Jalur Kereta China-Laos yang akan datang akan melambangkan akhir dari “jalan impian” yang panjang bagi rakyat Laos, seperti diungkapkan Daovone Phachanthavong, Wakil Presiden Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Nasional Laos, kepada Xinhua.
“Membangun jalur kereta di sini tidaklah mudah. Laos merupakan daratan dengan pegunungan terjal dan dataran tinggi,” kata Phachanthavong pada Rabu (17/11). “Mengubah negara ini dari negara yang terkurung daratan menjadi sebuah pusat yang terhubung daratan bukanlah tugas kecil. Tuntutan topografi berarti jalur kereta tersebut membutuhkan biaya yang jauh lebih tinggi, serta membutuhkan teknologi tercanggih yang ada.”
China telah menjadi pasar ekspor terbesar dan investor asing terbesar bagi Laos. Jalur kereta China-Laos akan memangkas drastis biaya transportasi di Laos, yang akan bermanfaat bagi perdagangan dan investasi, serta menarik lebih banyak pengunjung. Ketika jalur kereta tersebut mulai beroperasi penuh, biaya barang impor di Laos diperkirakan akan turun.
“Jalur kereta itu akan membantu para petani, mempermudah pengiriman produk mereka, baik di Laos maupun China,” ujar Phachanthavong. “Jalur tersebut akan menjadikan Laos lebih menarik bagi para investor China, dan juga para wisatawan China.”
Perdana Menteri Laos Phankham Viphavanh akan mengikuti perjalanan pertama di jalur kereta itu dari Vientiane pada 2 Desember, bertepatan dengan Hari Nasional Republik Demokratik Rakyat Laos.
“Acara akan diawali dengan upacara keagamaan, sebelum resmi dibuka pada 3 Desember,” kata Phankham saat menerima sumbangan vaksin COVID-19 China di ibu kota, Vientiane, pada Rabu.
Setiap tahun, Laos menghasilkan ratusan juta dolar AS melalui ekspor bijih tembaga, tembaga dan produk tembaga, karet, kayu, serta produk pertanian termasuk jagung manis dan buah-buahan. Semua produk itu lebih cocok dikirim menggunakan transportasi kereta yang cepat dibandingkan arus truk berat yang tidak menentu yang melintasi dataran tinggi Laos.
Semakin banyak mata uang asing yang akan mengalir masuk, meningkatkan nilai tukar, menurunkan inflasi, dan memperkuat ekonomi Laos. Selain itu, pariwisata akan menjadi penerima manfaat yang signifikan. Hotel, wisma tamu, restoran, dan bisnis penyewaan kendaraan diperkirakan akan menghasilkan lebih banyak keuntungan, sementara pendapatan juga akan diraup dari sektor komunikasi, pendidikan, dan kesehatan, tambahnya.
“Rakyat Laos bangga dan senang dengan jalur kereta tersebut,” kata Phachanthavong kepada Xinhua. “Jalur itu merupakan simbol persahabatan yang akan membawa kebahagiaan dan kemakmuran bagi kedua negara.” Selesai