Ketika pandemi secara signifikan mempercepat penerapan teknologi digital di Thailand, pemerintah negara itu berencana untuk lebih memperdalam kerja sama digital dengan perusahaan teknologi China Huawei.
BANGKOK, Pemerintah Thailand berkeinginan untuk lebih memperdalam kerja sama digital dengan perusahaan teknologi China, Huawei, kata pejabat senior Thailand di acara komputasi awan (cloud) yang digelar di Bangkok pekan ini.
Dalam ajang Powering Digital Thailand 2022 yang digelar pada 17-19 November itu, Wakil Perdana Menteri Thailand Prawit Wongsuwon mengatakan infrastruktur digital, seperti 5G, sangat penting untuk pembangunan ekonomi dan sosial di Thailand, terutama untuk kebangkitan ekonomi negara itu pascapandemi.
Terdampak parah oleh pandemi COVID-19, negara yang bergantung pada sektor pariwisata itu mencatatkan kontraksi ekonomi sebesar 6,1 persen tahun lalu, yang terburuk dalam lebih dari 20 tahun. Namun, pandemi telah secara signifikan mempercepat penerapan teknologi digital di Thailand, di mana perusahaan-perusahaan teknologi China memiliki keunggulan kompetitif.
Selama pandemi, Huawei menggunakan teknologinya untuk membantu berbagai rumah sakit lokal menerapkan sistem pasokan medis terotomatisasi, diagnosis yang didukung kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan perawatan jarak jauh, yang sangat meningkatkan efisiensi rumah sakit dan membuat layanan kesehatan menjadi lebih mudah diakses.
Didorong oleh peta jalan digital Thailand, Huawei berfokus membantu negara itu membangun 20.000 stasiun pemancar 5G dalam dua tahun terakhir. Saat ini, Thailand memiliki lebih dari 4,2 juta pelanggan 5G, yang tertinggi dalam penerapan 5G di antara negara-negara ASEAN.
Kekuatan lain Huawei adalah kemampuan layanan cloudmereka. Deng Feng, Manajer Umum Huawei Thailand, mengatakan Huawei Cloud adalah satu-satunya penyedia layanan clouddengan pusat data lokal di Thailand, mengingat pelokalan data merupakan tren utama perusahaan-perusahaan global karena adanya peraturan pemerintah serta masalah keamanan.
Dia menegaskan bahwa Huawei akan mendukung pembangunan rendah karbon dan digital Thailand pada masa depan di empat bidang, termasuk memperluas cakupan dan penggunaan 5G, menyediakan layanan cloud, menciptakan pembangunan rendah karbon dengan energi digital, dan mengembangkan talenta industri.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand Chaiwut Thanakamanusorn menyampaikan harapannya untuk kolaborasi komprehensif antara pemerintah Thailand dan Huawei guna memfasilitasi ekonomi digital di negara itu, yang ditargetkan akan menyumbang 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2030.
Menurut laporan bersama yang dirilis oleh Google, Temasek dan Bain & Company sebelumnya pada bulan ini, ekonomi digital di Thailand diperkirakan akan melampaui 30 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.231) tahun ini atau naik 51 persen, menjadikannya pasar terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.
Rotating Chairman Huawei Guo Ping mengatakan perusahaannya akan terus berinovasi dan membangun ekosistem teknologi demi memfasilitasi digitalisasi yang lebih cepat di Asia-Pasifik, dan menginvestasikan 100 juta dolar AS selama tiga tahun ke depan guna membangun ekosistem perusahaan rintisan (startup) di kawasan tersebut. [Xinhua]