JAKARTA, 3 Juli (Xinhua) — Pemerintah Indonesia berencana menyederhanakan birokrasi dan peraturan guna menurunkan biaya logistik serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional, seperti diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto.
Airlangga menekankan komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekspor, yang secara konsisten berkontribusi pada surplus perdagangan negara ini dalam beberapa tahun terakhir. Strategi kuncinya adalah menurunkan biaya logistik untuk meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan, ujarnya.
“Kami mendorong penurunan biaya logistik kami. Saat ini, biaya logistik mencapai sekitar 14,5 persen. Kami berharap dapat menurunkannya menjadi 12,5 persen, dan pada akhirnya menjadi 8 persen,” kata Airlangga dalam sebuah konferensi pers.
Dia mengungkapkan sebagian besar negara ASEAN telah menikmati biaya logistik satu digit, seraya menekankan bahwa Indonesia harus segera menyusul agar tetap kompetitif.
Untuk mencapai hal ini, pemerintah akan mulai menerapkan langkah-langkah deregulasi mulai November. Inisiatif ini bertujuan menyederhanakan peraturan dan menghapuskan kebijakan-kebijakan yang menghambat efisiensi, ungkap sang menteri.
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah akan mengidentifikasi produk-produk yang memiliki biaya logistik tinggi dan memprioritaskan upaya-upaya untuk menurunkannya. Selesai