Buah-buahan dari Thailand dikirim ke Provinsi Yunnan, China barat daya, melalui Jalur Kereta China-Laos pada 1 April 2022. (Xinhua/Gao Jiabing)
Pada saat pemulihan ekonomi China berjalan dengan baik, Thailand sangat mementingkan kerja sama dengan China dalam sektor e-commercedan investasi, dan berusaha untuk memperluas peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN.
BANGKOK, 21 Februari (Xinhua) — Pemulihan ekonomi China diperkirakan berdampak positif pada pembangunan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), dan peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA) China-ASEAN dapat membawa manfaat lebih lanjut untuk kawasan tersebut, kata seorang pejabat senior Thailand.
Auramon Supthaweethum, Direktur Jenderal Departemen Perundingan Perdagangan di bawah Kementerian Perdagangan Thailand, mengatakan bahwa China adalah mitra perdagangan penting bagi Thailand dan ASEAN.
Thailand sangat mengutamakan negosiasi peningkatan FTA China-ASEAN, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi Thailand dan negara-negara ASEAN, kata Auramon.
China telah menjadi mitra perdagangan terpenting Thailand selama lebih dari satu dekade dan juga merupakan mitra dagang terpenting ASEAN, kata pejabat itu.
Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra China menciptakan jaringan proyek infrastruktur ASEAN, termasuk jalur kereta China-Laos-Thailand untuk mengakses bahan baku berbiaya rendah dan memperluas peluang bisnis untuk bisnis Thailand di sektor jasa dan pariwisata, kata Auramon.
Thailand memprioritaskan kerja sama dengan China dalam sektor e-commerce, katanya, seraya menambahkan bahwa Thailand juga berniat memperluas kerja sama investasinya dengan China, dengan fokus pada Koridor Ekonomi Timur.
Putaran pertama konsultasi terkait negosiasi FTA China-ASEAN Versi 3.0 dimulai pada 7 Februari.
Pada November 2022, China dan ASEAN bersama-sama mengumumkan peluncuran resmi negosiasi tersebut. Kedua belah pihak sepakat bahwa perundingan akan mencakup sejumlah bidang termasuk perdagangan barang, investasi, ekonomi digital dan ramah lingkungan, sehingga dapat membangun FTA China-ASEAN yang lebih inklusif, modern, komprehensif dan saling menguntungkan. [Xinhua]