Seorang pekerja terlihat sibuk di sebuah pabrik milik Harbin Turbine Company Ltd. di Harbin Electric Corporation di Harbin, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada 7 Mei 2022. (Xinhua/Wang Jianwei)
BEIJING, 15 Agustus (Xinhua) — Outputindustri bernilai tambah China, suatu indikator ekonomi yang penting, naik 3,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) selama tujuh bulan pertama tahun ini, tunjuk data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Senin (15/8).
Pada Juli saja, outputindustri naik 3,8 persen (yoy) dan meningkat 0,38 persen dibanding Juni, menurut NBS.
Dalam sebuah laporan berdasarkan kepemilikan, outputbernilai tambah dari badan usaha milik negara memimpin angka tertinggi dengan pertumbuhan 5,4 persen (yoy) pada Juli, disusul oleh perusahaan share-holding.
Di antara ketiga sektor utama, produksi dan pasokan utilitas menunjukkan pertumbuhan paling pesat sebesar 9,5 persen (yoy) selama periode tersebut, melampaui pertumbuhan sektor pertambangan dan manufaktur.
Sektor manufaktur teknologi tinggi membukukan pertumbuhan sebesar 5,9 persen (yoy), atau 2,1 poin persentase lebih tinggi daripada keseluruhan pertumbuhan outputindustri, urai NBS.
Dalam hal produk, produksi mobil energi baru dan sel surya masing-masing meroket 112,7 persen dan 33,9 persen (yoy).
China akan meningkatkan investasi infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan investasi di industri manufaktur yang relevan serta sepenuhnya menerapkan kebijakan pengurangan pajak dan biaya guna menekan biaya perusahaan di fase berikutnya, kata juru bicara NBS Fu Linghui.
Outputindustri mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar yang ditunjuk dengan turnoverbisnis tahunan setidaknya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.180). [Xinhua]