Para pengunjung mempelajari berbagai produk bambu dan kayu dalam Pameran Perdagangan E-commerce Lintas Perbatasan China (China Cross-border E-commerce Trade Fair) 2023 di Fuzhou, Provinsi Fujian, China Tenggara, pada 18 Maret 2023. (Xinhua/Lin Shanchuan)
SHIJIAZHUANG, 18 Juni (Xinhua) — Nilai impor dan ekspor e-commercelintas perbatasan China melampaui 2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.089) untuk pertama kalinya pada 2022, lebih tepatnya mencapai angka 2,1 triliun yuan dan mencatatkan peningkatan sebesar 7,1 persen dibandingkan dengan 2021, demikian menurut sebuah laporan yang dirilis pada Sabtu (17/6).
Laporan tersebut dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan China (General Administration of Customs/GAC) pada sebuah forum dalam Pameran Ekonomi dan Perdagangan Internasional China (Langfang) 2023 di Shijiazhuang, Provinsi Hebei, China utara.
Di antara destinasi ekspor dalam e-commerce lintas perbatasan China pada 2022, Amerika Serikat menyumbang 34,3 persen dari pasar dan Inggris menyumbang 6,5 persen. Barang-barang ekspor utamanya mencakup pakaian, sepatu, tas dan produk elektronik.
Produk-produk Jepang menyumbang 21,7 persen dari total impor e-commercelintas perbatasan China pada 2022, sementara produk AS menyumbang 17,9 persen.
Barang-barang konsumen menyumbang 92,8 persen dari ekspor dan 98,3 persen dari impor, papar laporan tersebut.
Sejak awal tahun ini, e-commercelintas perbatasan China terus mempertahankan momentum pertumbuhannya, kata Lyu Daliang, seorang pejabat GAC.
“Survei GAC menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen perusahaan memperkirakane-commercelintas perbatasan yang stabil atau meningkat pada 2023,” imbuh Lyu. [Xinhua]