SHANGHAI, Menurut data yang dirilis oleh bea cukai Shanghai pada Rabu (4/1), selama periode satu tahun sejak perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) diberlakukan, nilai impor-ekspor bea cukai di kota tersebut di bawah RCEP telah melampaui 48 miliar yuan (1 yuan = Rp2.265) dengan pemangkasan tarif bea cukai lebih dari 600 juta yuan.
Berkat RCEP yang secara langsung mengurangi biaya perdagangan secara menyeluruh, vitalitas entitas perdagangan internasional pun lebih terstimulasi. Dalam 11 bulan pertama 2022, Kota Shanghai mencatat nilai impor-ekspor dengan negara-negara anggota RCEP lainnya sebesar 1,27 triliun yuan, naik 0,2 persen secara tahunan dan menyumbangkan 33,2 persen terhadap total nilai impor-ekspor kota itu dalam periode waktu yang sama. Dari total nilai tersebut, nilai ekspor mencapai 428,2 miliar yuan dan nilai impor mencapai 839,68 miliar yuan, masing-masing menyumbangkan 27,4 dan 37,1 poin persentase terhadap nilai keseluruhan untuk kota tersebut.
Foto dokumentasi ini menunjukkan staf dari bea cukai Shanghai melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas produksi di sebuah perusahaan di bawah RCEP. (Xinhua)
Aktivitas impor-ekspor Shanghai dengan sebagian besar negara anggota RCEP mencatat peningkatan yang signifikan sehingga membuahkan hasil yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.
Berkenaan dengan impor-ekspor di bawah RCEP di Shanghai, Jepang dan Korea Selatan turut menjadi mitra yang penting. Selama 11 bulan pertama pada 2022, total nilai impor-ekspor Shanghai dengan kedua negara tersebut melebihi 550 miliar yuan, separuh dari nilai impor-ekspor kota metropolitan itu dengan negara-negara anggota RCEP lainnya.
Data dari bea cukai juga menunjukkan bahwa selama 2022, perusahaan impor-ekspor di Shanghai memanfaatkan RCEP dengan semakin baik. Terdapat lebih dari 1.900 perusahaan yang menikmati manfaat dari perjanjian tersebut, dan skala kargo yang dimanfaatkan menduduki peringkat pertama di seluruh China. Dari seluruh perusahaan itu, terdapat 354 perusahaan yang untuk kali pertama memasuki pasar negara-negara anggota RCEP lainnya melalui perjanjian tersebut dan 994 perusahaan yang sebelumnya belum pernah merasakan manfaat dari perjanjian perdagangan bilateral dapat melakukan ekspor dan merasakan manfaat melalui RCEP.
Shanghai Huafon Microfibre Technology Co., Ltd. adalah sebuah perusahaan manufaktur swasta yang mengimpor bahan baku dari luar negeri dan mengekspor produknya. Menurut Duan Weidong, manajer umum perusahaan tersebut, RCEP mendatangkan manfaat yang besar bagi perusahaannya. Berkat RCEP, perusahaan itu dapat menghemat biaya untuk mengimpor bahan baku dari Jepang dan Korea Selatan berkat pemangkasan tarif bea cukai. Di sisi lain, pelanggan perusahaan itu di Australia dan Indonesia juga menikmati banyak manfaat dengan Surat Keterangan Asal RCEP yang diterbitkan pihak China.
Foto yang diabadikan pada 2 Januari ini menunjukkan seorang staf dari sebuah perusahaan memperlihatkan Surat Keterangan Asal pertama untuk Indonesia di bawah RCEP yang diterbitkan oleh bea cukai Shanghai. (Xinhua)
Menurut Zhang Zheng, petugas urusan RCEP di bea cukai Shanghai, dia menerima hingga 100 lebih permintaan konsultasi via telepon dari berbagai perusahaan dalam satu hari. Pada 2022, bea cukai Shanghai menerima dan memproses 22.409 surat pengajuan manfaat RCEP dan menerbitkan 68.815 Surat Keterangan Asal RCEP serta meratifikasi 10 perusahaan ekspor yang sudah lulus pemeriksaan. Nilai kargo dari Surat Keterangan Asal yang diajukan secara mandiri oleh perusahaan-perusahaan mencapai 81,446 juta yuan.
Pada 2 Januari 2023, RCEP secara resmi diberlakukan di Indonesia. Pada hari yang sama, bea cukai Shanghai sudah menerbitkan Surat Keterangan Asal RCEP pertamanya untuk ekspor ke Indonesia.
Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd. mengurus lebih dari 1.000 Surat Keterangan Asal untuk barang-barang yang diekspor ke Indonesia senilai 500 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.615) lebih per tahun. Dengan adanya RCEP, perusahaan itu memperkirakan pihaknya akan menikmati pemangkasan tarif bea cukai dari Indonesia sebesar sekitar 150 juta yuan, membuat produk-produk terkait yang diekspor lebih berdaya saing di pasar internasional. [Xinhua]