ISTANBUL – Nilai ekspor Turki naik 65,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei kendati terdapat kondisi pandemi COVID-19 yang penuh tantangan, demikian disampaikan oleh Perhimpunan Eksportir Turki (Turkish Exporters’ Assembly/TIM) pada Rabu (2/6).
Meski ada penyusutan permintaan global akibat pandemi, nilai ekspor Turki mencapai 16,5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.297) pada Mei, papar TIM dalam rilis pers.
Menurut TIM, sebanyak 25 sektor meningkatkan transaksi ekspor mereka pada bulan yang sama.
Sektor bahan dan produk kimia memimpin dengan ekspor senilai 2,1 miliar dolar AS, sementara industri baja mencatatkan nilai ekspor tertinggi kedua dengan total 1,7 miliar dolar AS.
Selama periode Januari-Mei, nilai ekspor negara itu melampaui 83 miliar dolar AS usai membukukan kenaikan sebesar 38,3 persen (yoy), atau nilai ekspor lima bulanan tertinggi dalam sejarah Turki, kata rilis tersebut.
Turki menerapkan karantina wilayah (lockdown) penuh pada 31 April hingga 17 Mei untuk membendung lonjakan angka kasus harian COVID-19, dengan menutup semua tempat usaha, restoran, dan kafe.
“Meski jumlah hari kerja berkurang akibat pembatasan COVID-19, nilai ekspor kami malah mencatatkan peningkatan,” imbuh TIM.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul, Turki. (XHTV)