KATHMANDU – Dengan besarnya jumlah pekerja di industri pariwisata yang menganggur di tengah pandemi COVID-19, Dewan Pariwisata Nepal menjalankan sebuah program yang menyediakan pekerjaan sementara bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
Diluncurkan melalui kerja sama dengan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), program ini menawarkan pekerjaan jangka pendek kepada para pekerja tingkat rendah di sektor pariwisata dengan cara melibatkan mereka dalam upaya pembersihan dan pemeliharaan berbagai fasilitas pariwisata, yang mencakup rute trekking dan jembatan di sepanjang rute tersebut.
Pada Selasa (20/7), Dewan Pariwisata Nepal mulai mencari proposal dari organisasi-organisasi nonpemerintah, koperasi, serta organisasi berbasis komunitas setempat yang ingin berpartisipasi dalam program ini.
“Kami sebelumnya memulai program tersebut pada awal tahun ini hanya di lima lokasi,” kata Dhananjay Regmi, direktur eksekutif dewan pariwisata tersebut, kepada Xinhua. “Kami menerapkan program ini secara nasional di tahun fiskal baru 2021-2022.”
Tahun fiskal baru di Nepal dimulai pada 16 Juli. Menurut Regmi, program ini akan dilaksanakan di semua kota pedesaan di distrik yang terletak di bukit-bukit dan pegunungan di bawah mekanisme berbagi sumber daya, serta di beberapa kota pedesaan di distrik-distrik di dataran selatan.
“Kami bermaksud menyediakan pekerjaan jangka pendek kepada 1.600 orang pekerja pariwisata dalam program ini yang diterapkan berdasarkan pariwisata berkelanjutan bagi proyek pemulihan mata pencaharian,” tutur Regmi. “Kami juga akan menerapkan program terpisah yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur pariwisata yang akan mempekerjakan para pekerja pariwisata tambahan.”
Pariwisata Nepal menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh virus corona. Hotel dan restoran melakukan pemangkasan karyawan hingga 40 persen selama gelombang pertama epidemi pada awal 2020, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh bank sentral Nepal pada Juni 2020.
Sejak pandemi menyerang dan gelombang kedua melanda pada awal April tahun ini, industri pariwisata di Nepal berjuang untuk pulih di tengah merosotnya kedatangan turis asing. Pada 2019, negara Asia Selatan itu menerima 1,17 juta turis asing. Angka itu anjlok menjadi 230.085 turis asing pada 2020 dan kian menyusut hingga 58.040 sampai pertengahan Juni tahun ini, ungkap Departemen Imigrasi Nepal.
Akibatnya, layanan akomodasi dan makanan mengalami pertumbuhan negatif 25,72 persen di tahun fiskal 2019-2020, tunjuk data Biro Pusat Statistik Nepal. Menurut Sensus Ekonomi 2018 yang dilaksanakan biro tersebut, industri pariwisata menyediakan 371.140 lapangan kerja di Nepal, menjadikan sektor ini sebagai pencipta lapangan kerja terbesar keempat. [Xinhua]