WINA – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan sejumlah negara non-OPEC, atau dikenal sebagai OPEC+, sepakat dalam sebuah pertemuan daring pada Minggu (18/7) untuk meningkatkan produksi minyak bumi sebesar 400.000 barel per hari seiring meningkatnya permintaan.
OPEC dan sejumlah sekutu non-OPEC juga mencapai kesepakatan untuk menghapus pemangkasan produksi minyak bumi sebesar 5,8 juta barel per hari per September 2022 “karena kondisi pasar.”
Tahun lalu, OPEC+ memangkas produksi sebesar 10 juta barel per hari, yang merupakan rekor pemangkasan, di tengah turunnya permintaan dan anjloknya harga akibat pandemi. Penyesuaian itu perlahan dikurangi dan saat ini berada di angka 5,8 juta barel.
Dalam pernyataannya, OPEC+ mengatakan negara-negara anggota telah sepakat untuk menaikkan produksi secara keseluruhan mulai Agustus, kemudian menilai perkembangan pasar dan kinerja negara-negara partisipan pada Desember.
Pertemuan itu membahas penguatan dasar-dasar pasar yang sedang berlangsung, dengan permintaan minyak menunjukkan tanda-tanda yang jelas terkait peningkatan dan turunnya saham OECD, seiring pemulihan ekonomi berlanjut di sebagian besar wilayah dunia berkat percepatan program vaksinasi.
Menurut pernyataan itu, OPEC+ juga menyetujui kuota output yang lebih tinggi mulai Mei 2022 bagi beberapa anggotanya, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Rusia, Kuwait, dan Irak. UEA akan menaikkan produksi dasarnya dari 3,168 juta barel per hari yang berlaku saat ini menjadi 3,5 juta barel per hari mulai Mei 2022, sementara Arab Saudi dan Rusia masing-masing akan menaikkan produksi dari 11 juta barel per hari menjadi 11,5 juta barel per hari. Sementara itu, Irak dan Kuwait masing-masing akan meningkatkan produksi dasarnya sebanyak 150.000 barel per hari.
Sehingga mulai Mei 2022, produksi dasar OPEC+ akan dinaikkan dari 43,853 juta barel per hari yang berlaku saat ini menjadi 45,485 juta barel per hari. [Xinhua]