ISLAMABAD – Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan Shah Mahmood Qureshi pada Rabu (8/9) mengatakan bahwa kesejahteraan rakyat Afghanistan harus tetap menjadi fokus, karena mereka telah sangat menderita akibat konflik berkepanjangan dan ketidakstabilan selama beberapa dekade, menurut Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Saat memimpin pertemuan virtual para menteri luar negeri terkait isu Afghanistan yang juga dihadiri oleh China, Iran, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, Qureshi menekankan pentingnya melanjutkan upaya dengan pendekatan yang realistis mengingat kenyataan yang berubah di Afghanistan, kata kementerian itu dalam sebuah penyataan.
Pendekatan bersama akan membantu Afghanistan di jalur menuju perdamaian dan stabilitas, serta akan menghasilkan integrasi ekonomi yang lebih baik dan realisasi proyek konektivitas, imbuh Qureshi.
Dalam pertemuan tersebut, Qureshi mengarahkan perhatian masyarakat internasional untuk menjadikan upaya menangani krisis kemanusiaan dan mencegah kehancuran ekonomi di Afghanistan sebagai prioritas utama, menurut pernyataan itu.
Dia menyampaikan harapan bahwa pertemuan itu akan meletakkan dasar yang kuat untuk keterlibatan regional yang kuat pula terkait situasi di Afghanistan .
Taliban pada Selasa (7/9) malam mengumumkan pembentukan pemerintahan baru Afghanistan, dengan Mullah Hassan Akhund ditunjuk sebagai pelaksana tugas perdana menteri.
Taliban mengatakan telah sepenuhnya merebut Panjshir, provinsi terakhir yang bertahan dari 34 provinsi Afghanistan, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) akhir bulan lalu.
Gelombang terakhir pasukan AS meninggalkan Afghanistan pada 30 Agustus tengah malam, sehari sebelum batas waktu 31 Agustus yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden, dan dengan demikian mengakhiri perang invasi 20 tahun ke negara di Asia Tengah itu. [Xinhua]