BRUSSEL – Penerbangan komersial di Uni Eropa (UE) menunjukkan tren kenaikan seiring musim panas dimulai, menurut data yang diterbitkan pada Senin (12/7) oleh kantor statistik UE Eurostat.
Sama halnya dengan industri pariwisata, sektor penerbangan sangat terpukul oleh pandemi COVID-19, terpaksa mengandangkan pesawat karena penerapan berbagai langkah pengendalian dan larangan perjalanan.
Selama gelombang kedua wabah pada awal 2021, jumlah penerbangan komersial menurun tajam sekitar 70 persen dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi pada 2019, menurut Eurostat.
Kendati demikian, jumlah penerbangan komersial pulih secara signifikan pada Juni menjadi hanya 54 persen di bawah angka dua tahun lalu berkat kampanye vaksinasi dan pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di UE.
“Kini, setelah jauh lebih mudah untuk bepergian di wilayah Mediterania dan Eropa, kami melihat peningkatan permintaan yang kuat,” kata Benjamin Smith, CEO Air France-KLM, pekan lalu kepada radio Prancis Europe 1.
Pesawat Air France-KLM yang berangkat dari Prancis menuju destinasi wisata populer seperti Yunani, Italia, Spanyol, dan Portugal, sudah penuh, kata Smith.
Sementara jumlah perjalanan antarnegara UE yang dilayani maskapai-maskapai penerbangan Eropa mulai menunjukkan pemulihan, situasinya sangat berbeda untuk penerbangan jarak jauh dan perjalanan keluar UE. Rute menuju Asia dan Amerika Latin masih ditutup, lanjut Smith.
Pada 1 Juli, UE meluncurkan Sertifikat COVID Digital yang bertujuan untuk memfasilitasi perjalanan di dalam wilayah Schengen dan memulai kembali industri pariwisata. Saat ini, blok tersebut tengah berdialog dengan Amerika Serikat dan beberapa negara lain untuk saling mengakui sertifikat vaksin. [Xinhua]