ISTANBUL, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (24/12) mendesak semua sektor agar memangkas harga mereka yang terlalu tinggi setelah mata uang nasional negara tersebut berbalik menguat atau rebound.
Berbicara di depan para ekonom dan akademisi di Istanbul, kota pusat keuangan Turki, Erdogan mengatakan pemerintah akan melacak perusahaan dan penjual, “termasuk mereka di sektor perumahan dan otomotif bekas,” yang tidak menurunkan harga.
“Saya ingin mengingatkan bahwa saya akan melacak mereka yang menaikkan harga beberapa kali dalam sehari,” tutur Erdogan memperingatkan.
“Gelembung nilai tukar mata uang asing pecah dalam sehari” berkat kebijakan baru yang diambil guna melindungi simpanan uang dari fluktuasi mata uang lira, lanjut presiden Turki itu.
Satu dolar diperdagangkan setara 11,52 lira pada Jumat pukul 16.00 waktu setempat (pukul 20.00 WIB) setelah lira mencatatkan rekor nilai tukar terendah 18,30 terhadap dolar AS pada Senin (20/12).
Menurut Erdogan, kebijakan ekonomi baru tersebut, yang didasarkan pada tingkat bunga yang rendah, akan mendukung pertumbuhan, ekspor, lapangan kerja, dan produksi.
Bank sentral Turki telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 500 basis pointsejak September, walaupun inflasi melonjak hingga menekan lira ke titik terendah sepanjang masa. [Xinhua]