Foto dari udara yang diabadikan pada 28 Desember 2021 ini menunjukkan Pabrik Tiexi baru milik BMW Brilliance Automotive (BBA) yang sedang dibangun di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut. (Xinhua/Yang Qing)
JINAN, 20 Juni (Xinhua) — Kendati rantai pasokan global memasuki babak baru rekonstruksi, China masih menjadi tujuan investasi penting bagi perusahaan multinasional di seluruh dunia, demikian menurut sebuah laporan.
Laporan tersebut dirilis oleh Akademi Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi China di bawah Kementerian Perdagangan China dalam KTT Multinasional Qingdao (Qingdao Multinationals Summit) ketiga di kota pesisir Qingdao, Provinsi Shandong, China timur, pada Minggu (19/6).
Mayoritas bisnis manufaktur asing di China masih melihat China sebagai tujuan investasi utama dengan kepercayaan investasi yang terus meningkat, ungkap laporan.
Di tengah penyusutan investasi transnasional di sektor manufaktur dalam beberapa tahun terakhir, China masih terus menarik investasi multinasional di sektor manufaktur berkat pasarnya yang sangat besar dan rantai pasokan yang lengkap, kata laporan itu.
Lebih lanjut menurut laporan, dari 2017 hingga 2021, arus masuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) manufaktur China tetap stabil, sementara investasi lintas perbatasan di industri manufaktur di seluruh dunia mengalami guncangan penurunan.
Sektor manufaktur China menggunakan 33,73 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.828) investasi asing pada 2021, naik 8,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut 1,1 poin persentase lebih tinggi dari pertumbuhan untuk sektor manufaktur global.
Perusahaan-perusahaan manufaktur multinasional mencatatkan peningkatan rantai nilai dalam investasi mereka di China selama beberapa tahun terakhir.
Sektor manufaktur teknologi tinggi China mencatatkan penggunaan aktual investasi asing sebesar 12,06 miliar dolar AS pada 2021, naik dari 9,89 miliar dolar AS pada 2017. Proporsinya di keseluruhan sektor manufaktur naik 6,3 poin persentase menjadi 35,8 persen, menurut laporan itu. [Xinhua]