BEIJING – Kosmetik China memperoleh momentum di pasar luar negeri berkat meningkatnya prestise dan volume produk dalam negeri, seperti diberitakan China Daily pada Kamis (17/6).
Mengutip data dari Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China, surat kabar itu menyebut bahwa China mengekspor kosmetik senilai 3,14 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.257) pada tiga kuartal pertama 2020, melebihi nilai ekspor pada 2018 dan 2019 yang masing-masing tercatat senilai 2,5 miliar dolar AS dan 2,77 miliar dolar AS.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh lembaga riset CBNData dan situs web Tmall milik Alibaba, kosmetik China yang dijual di platform internasional Tmall melonjak lebih dari 10 kali lipat secara tahunan (year on year) selama pesta belanja “Double Eleven 2020” pada November tahun lalu.
“Konsumen internasional kini menunjukkan peningkatan minat pada budaya tradisional China, dan merek kosmetik China akan memanfaatkan minat tersebut,” ujar Wu Daiqi, CEO Keythink Culture Communication Co., Ltd., yang berbasis di Shenzhen, seperti dilansir surat kabar itu.
Selain faktor budaya, merek kosmetik dalam negeri China telah membentuk rantai industri yang relatif matang dan meningkatkan jumlah profesional yang bekerja di sektor tersebut, tutur Wu.
Di antara kosmetik yang diekspor tersebut, lipstik, perona mata (eye shadow), dan perona pipi menjadi barang dengan penjualan terlaris, sementara maskara dan bedak wajah menunjukkan potensi penjualan yang besar, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh AskCI Consulting, lembaga riset yang berbasis di Shenzhen.
“Perkembangan sektor perdagangan elektronik (e-commerce) dan logistik lintas batas China, serta fakta bahwa China mengalami pemulihan relatif lebih cepat dari pandemi COVID-19, juga menempatkan merek kosmetik lokal dalam posisi yang menguntungkan di pasar global,” imbuh Wu. [Xinhua]