SEOUL – Korea Selatan (Korsel) membukukan surplus perdagangan selama 12 bulan berturut-turut menyusul pertumbuhan ekspor yang lebih cepat dibandingkan impor, seperti ditunjukkan data dari kantor bea cukai pada Senin (17/5).
Surplus perdagangan Korsel mencapai 430 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.203) pada April, masih berada di angka suram selama 12 bulan sejak Mei tahun lalu, menurut Layanan Bea Cukai Korea.
Ekspor melonjak 41,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 51,22 miliar dolar AS pada April, sementara impor melonjak 33,9 persen menjadi 50,79 miliar dolar AS.
Pengiriman keluar (outbound) mencapai 50 miliar dolar AS untuk bulan kedua berturut-turut, yang merupakan angka tertinggi pada April.
Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Korsel, terus meningkat lebih dari 20 persen selama empat bulan berturut-turut, sementara ekspor ke Amerika Serikat dan Uni Eropa terus tumbuh selama delapan bulan berturut-turut.
Ekspor semikonduktor terus menunjukkan tren meningkat selama 10 bulan berturut-turut, sementara pengiriman otomotif tumbuh dua digit selama empat bulan berturut-turut.
Impor bahan mentah melonjak 40,7 persen menyusul naiknya harga minyak mentah global.
Pengiriman masuk (inbound) untuk barang konsumen dan modal melonjak lebih dari 20 persen pada bulan lalu, menunjukkan pemulihan dalam permintaan domestik. [Xinhua]