Foto yang diabadikan pada 22 September 2023 ini memperlihatkan suasana Forum Ekonomi Euro-Asia (Euro-Asia Economic Forum/EAEF) 2023 di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut. EAEF 2023, yang mengusung tema menciptakan peluang kerja sama dan mengejar pembangunan masa depan, dibuka pada Jumat (22/9) di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut. (Xinhua/Shao Rui)
XI’AN, 24 September (Xinhua) — Menerjang embusan angin dan sengatan panas matahari, sejumlah karavan unta melakukan perjalanan di sepanjang Jalur Sutra kuno, membawa sutra dan teh dari China ke Asia Tengah dan Eropa lebih dari 1.000 tahun silam. Kini, produk energi bersih dikirim ke negara-negara peserta pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra via kereta dan penerbangan, mengubah angin dan sinar matahari menjadi harta karun.
Pada saat pembangunan hijau menjadi konsensus global, semakin banyak perusahaan China menjadi pendorong kuat dalam pembangunan Sabuk dan Jalur Sutra yang ramah lingkungan.
Tahun ini menandai perayaan 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).
Pada Forum Ekonomi Euro-Asia (Euro-Asia Economic Forum/EAEF) 2023, Nikolay Pomoshchnikov, Kepala Kantor Subregional untuk Asia Utara dan Tengah dari Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific/ESCAP), mengatakan bahwa Asia Tengah memiliki potensi yang sangat besar untuk energi terbarukan, termasuk energi surya, energi bayu, dan tenaga air, dan forum itu memberikan kesempatan yang sangat baik untuk bekerja sama dengan China dan negara-negara di kawasan tersebut.
Forum selama tiga hari itu ditutup pada Minggu (24/9) di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut.
Xi’an, yang juga merupakan titik awal Jalur Sutra kuno, telah menjadi saksi pembangunan hijau melalui pertukaran perdagangan antara China dan para mitra BRI.
Pada akhir April tahun ini, kota itu meluncurkan kereta barang China-Eropa pertama untuk ekspor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV). Data dari Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM) menunjukkan bahwa dari Januari hingga Agustus 2023, China mengekspor 727.000 NEV, naik 1,1 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy).
Orang-orang melihat sejumlah kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dalam Pameran Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan EAEF serta Pameran Komoditas Impor & Ekspor China (Shaanxi) di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut, pada 22 September 2023. (Xinhua/Shao Rui)
Bulan lalu, sebuah kereta yang sarat dengan modul fotovoltaik (photovoltaic/PV) bertolak dari Xi’an menuju Tashkent, Uzbekistan. Modul-modul ini akan digunakan untuk proyek fotovoltaik berkapasitas 1 gigawatt di Uzbekistan, yang akan menghasilkan 2,4 miliar kWh energi bersih setiap tahunnya, membantu mengurangi emisi karbon hingga 2,4 juta ton.
Li Wenxue, pemimpin di raksasa teknologi surya LONGi Green Energy Technology Co, Ltd, mengatakan bahwa perusahaannya telah menyediakan sepertiga dari peralatan utama untuk proyek-proyek fotovoltaik di lima negara Asia Tengah, sementara jumlah kereta barang China-Eropa yang digunakan untuk ekspor modul PV perusahaan tersebut telah melampaui 100 kereta, dengan sejumlah negara tujuan termasuk Belanda, Jerman, dan Belgia.
Adil Ahmed, dari Pakistan, telah merasakan perkembangan energi bersih yang pesat di kampung halamannya. Ahmed, seorang peserta pameran yang menghadiri pameran ekonomi dan perdagangan yang digelar di sela-sela EAEF di Xi’an, mengatakan bahwa Pakistan memiliki sumber daya energi surya yang melimpah, yang cocok untuk mengembangkan listrik tenaga surya.
“Saya telah memasang panel PV di atap rumah saya,” ujar pria berusia 65 tahun ini, seraya menambahkan bahwa sebagian besar panel tersebut diproduksi di China.
China telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) untuk membangun Sabuk dan Jalur Sutra yang ramah lingkungan, membentuk Kemitraan Energi Sabuk dan Jalur Sutra dengan 32 negara, serta melatih 3.000 orang dari 120 lebih negara di bawah Program Utusan Jalur Sutra Hijau.
Shi Yubo, Ketua China Energy Research Society, mengatakan bahwa mempromosikan pengembangan kerja sama energi Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi serta membangun masa depan energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih inklusif akan membawa manfaat dalam membantu mengatasi perubahan iklim global serta mendorong pembangunan hijau dan rendah karbon di antara para mitra peserta pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra. [Xinhua]