HONG KONG – Kebebasan ekonomi dan daya saing Hong Kong terus mendapat pengakuan dari berbagai institusi internasional, menurut laporan pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong pada Senin (27/9).
Laporan berjudul “Report on Hong Kong’s Business Environment: A Place with Unique Advantages and Unlimited Opportunities” (Laporan tentang Lingkungan Bisnis Hong Kong: Lokasi dengan Keuntungan yang Unik dan Peluang yang Tak Terbatas), yang dirilis pada konferensi pers oleh Paul Chan, sekretaris keuangan pemerintahan SAR Hong Kong, menekankan bahwa kekuatan institusional Hong Kong yang solid di bawah prinsip “satu negara, dua sistem” tetap utuh terlepas dari gangguan akibat kerusuhan sosial pada 2019 dan tekanan dari Amerika Serikat (AS).
Laporan itu menyebutkan berbagai kekuatan Hong Kong, termasuk supremasi hukum dan independensi yudisial; arus bebas barang, modal, talenta, dan informasi; sistem pajak yang rendah dan sederhana; serta kerangka peraturan yang sehat.
Fraser Institute, wadah pemikir asal Kanada, menobatkan Hong Kong sebagai perekonomian paling bebas di dunia dalam Laporan Tahunan Kebebasan Ekonomi Dunia 2021. Laporan Daya Saing Global (Global Competitiveness Report) yang diterbitkan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) pada 2019 menempatkan Hong Kong di peringkat ketiga secara global, sementara Buku Tahunan Daya Saing Dunia (World Competitiveness Yearbook) 2021 yang diterbitkan Institut Pengembangan Manajemen Internasional menempatkan Hong Kong di peringkat ketujuh dunia, sebut laporan itu.
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2021/09/2-214.jpg)
Kamar dagang asing secara umum tetap yakin dengan lingkungan bisnis Hong Kong, sementara berbagai perusahaan asing yang berniat memperluas bisnis mereka memiliki harapan tinggi terhadap Rencana Lima Tahunan ke-14 untuk pengembangan sosial-ekonomi nasional dan pengembangan Kawasan Teluk Besar (Greater Bay Area) Guangdong-Hong Kong-Makau. Kamar dagang dari AS, Inggris, Australia, dan Malaysia seluruhnya setuju bahwa Hong Kong masih menjadi tempat yang ideal untuk bisnis internasional, menurut laporan tersebut.
StartmeupHK Festival, acara tahunan untuk bisnis rintisan (startup) yang diprakarsai InvestHK, digelar secara virtual pada Mei tahun ini dan berhasil menarik minat hampir 40.000 partisipan dari 103 perekonomian, mencerminkan daya tarik Hong Kong bagi perusahaan dan investor asing, sebut laporan itu.
Sementara itu, dalam Indeks Pusat Keuangan Global (Global Financial Centers Index) 2021, yang diterbitkan wadah pemikir asal Inggris Z/Yen Group dan Institut Pembangunan China di Shenzhen, Hong Kong menduduki peringkat ketiga secara global, naik satu peringkat dari indeks edisi Maret tahun ini. [Xinhua]