SHANGHAI, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra merupakan versi globalisasi ekonomi yang saling menguntungkan (win-win), menurut Laporan Keterbukaan Dunia 2021 yang dirilis pada Jumat (5/11).
Pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra telah membangun platform untuk memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi internasional, serta telah memberikan peluang bagi pembangunan terkoordinasi negara-negara terkait, papar laporan itu.
Pembangunan bersama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra juga telah memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan, kata laporan tersebut. Perdagangan barang China dengan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra mencapai 9,2 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.327) dari 2013 hingga 2020.
China secara aktif telah memperluas impor, berbagi peluang di pasar China dengan negara-negara tersebut, dan membuat perdagangan bilateral lebih seimbang, imbuh laporan itu.
Investasi bilateral juga mendapatkan momentum melalui Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, ungkap laporan tersebut. Kerja sama investasi antara China dan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra terus diperdalam, yang mendorong proses industrialisasi.
Perusahaan-perusahaan China juga telah melakukan proyek konstruksi di negara-negara yang terlibat dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, menyuntikkan dorongan ke dalam pembangunan ekonomi lokal, menurut laporan itu.
Dirilis pada Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keempat, Laporan Keterbukaan Dunia 2021 disusun oleh Institut Ekonomi dan Politik Dunia yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Sosial China dan Pusat Penelitian untuk Forum Ekonomi Internasional Hongqiao. [Xinhua]