LANZHOU – CHENG NAN, Koresponden Xinhua : “Kondisi manufaktur merupakan salah satu cara untuk mengukur denyut nadi suatu negara. ‘Buatan China’ (Made in China) merupakan tanda yang dapat dilihat di seluruh dunia. Mulai dari pakaian hingga kereta cepat, dari mikrocip hingga sistem satelit navigasi, dalam proses manufaktur dan diiringi bantuan jaringan 5G, keseharian kita menjadi lebih menuntut, menekan, dan menantang.
Sejak April lalu, truk tambang nirawak yang digerakkan oleh teknologi 5G telah dioperasikan di pertambangan batu kapur Xigou milik JISCO (Jiuquan Iron & Steel Corporation) di Provinsi Gansu, China barat laut.
Truk berteknologi 5G tersebut, yang diproduksi bersama oleh cabang China Mobile di Gansu dan JISCO, secara resmi dioperasikan di lokasi penambangan batu kapur ini.
Situs itu terletak 45 km sebelah barat daya Kota Jiayuguan di Gansu, di kawasan pegunungan tinggi dengan ketinggian sekitar 3.200 meter.
Melalui jaringan 5G, mesin bor tersebut dapat dioperasikan dari jarak jauh dan penggerak otomatis pada truk tambang dapat direalisasikan.
Dengan penerapan truk tambang bertenaga 5G, para operator terbebas dari cengkeraman lingkungan alam yang keras, sehingga menghilangkan bahaya bagi keselamatan mereka.
Keunggulan 5G adalah kecepatan tinggi dalam transfer data, kapasitas tinggi, dan latensi pendek. Teknologi itu akan menjadi Internet of Things (IoT), termasuk rumah cerdas, layanan jarak jauh, realitas maya (virtual reality), dan realitas tertambah (augmented reality).
China telah banyak berinvestasi untuk membangun jaringan 5G. Sebagian besar aplikasi akan digunakan di area seperti Internet Kendaraan dan Internet industri, seperti situs batu kapur Xigou.
Tahun ini, Provinsi Gansu akan terus menggenjot peningkatan investasi dalam pembangunan jaringan 5G, meningkatkan layanan 5G untuk memenuhi berbagai kebutuhan, dan tetap berkomitmen menjalin kerja sama guna mendorong pengembangan sektor 5G.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou, China. (XHTV)