Seorang pekerja menurunkan seekor ikan tuna sirip kuning dari sebuah kapal di Pelabuhan Jambula di Ternate, Maluku Utara, pada 9 September 2024. (Xinhua/Rifki Anwar)
JAKARTA, 16 November (Xinhua) — Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto pada Jumat (15/11) mengatakan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan investasi sebesar 600 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.873) untuk mengembangkan industri hilir bagi 26 komoditas, demikian menurut Kantor Berita Antara.
“Kami telah mengalkulasikan bahwa kami membutuhkan investasi sekitar 600 miliar dolar AS untuk mengolah sumber daya alam kami melalui hilirisasi. Oleh karena itu, kami mengundang investor asing untuk datang dan berpartisipasi,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) CEO Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) di Lima, Peru.
Sebanyak 26 komoditas tersebut meliputi sektor-sektor seperti maritim dan perikanan, eksplorasi minyak dan gas, dan mineral, lanjutnya.
Indonesia secara aktif mendorong hilirisasi industrinya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memberikan nilai tambah pada komoditas yang diekspor. Berdasarkan keberhasilannya dalam hilirisasi nikel, Indonesia kini berupaya memperluas model ini ke sektor-sektor lain, yang membutuhkan investasi signifikan untuk merealisasikan target-target ini.
“Indonesia sangat terbuka untuk mendatangkan lebih banyak investasi. Kami bertekad untuk melindungi semua investasi, memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan, terlibat dalam organisasi ekonomi global dan menjalin kerja sama antarnegara,” imbuh sang presiden. [Xinhua]