MUMBAI – Harga bensin di ibu kota keuangan India, Mumbai, naik menembus 100 rupee India (1 rupee = Rp195) per liter untuk pertama kalinya, termasuk yang paling mahal di negara itu dan hampir dua kali lipat dari harga di New York.
Harga eceran bensin di kota itu naik 11 persen tahun ini dan telah mencapai 100,47 rupee India per liter, menurut data dari Indian Oil Corporation.
Sebagai perbandingan, harga 1 liter bensin di New York adalah 0,79 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.297), menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan angka dari Otoritas Penelitian dan Pengembangan Energi Negara Bagian New York.
Harga bahan bakar di India melonjak tajam tahun lalu setelah pemerintah beberapa kali menaikkan pajak guna menyokong keuangan publik yang memburuk.
Retribusi mencapai hampir 60 persen dari harga eceran.
Pajak bensin dan solar juga telah meningkat hampir enam kali lipat sejak 2013.
Lonjakan tajam dalam pajak dua bahan bakar tersebut, yang mencakup lebih dari setengah konsumsi minyak India, terjadi ketika pandemi COVID-19 membuat permintaan di negara importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia itu anjlok.
Penjualan kedua jenis bahan bakar itu pada Mei tercatat sekitar sepertiga lebih rendah dibandingkan sebelum COVID-19 merebak pada 2019, dengan sebagian besar wilayah India masih berada dalam karantina wilayah (lockdown) lokal demi memerangi gelombang virus corona.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Mumbai, India. [XHTV]