BRUSSEL – Pariwisata di Uni Eropa (UE) selama tahun pandemi COVID-19 turun secara mengejutkan sebesar 61 persen, menurut data yang dirilis pada Jumat (25/6) oleh Eurostat, kantor statistik blok tersebut.
Data tersebut mengonfirmasi bagaimana pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi akibat pembatasan perjalanan serta langkah pencegahan lainnya yang diambil oleh masing-masing negara dalam merespons wabah tersebut.

Eurostat menyebut penurunan itu tercermin dalam jumlah malam yang dihabiskan di akomodasi wisatawan UE antara April 2020 hingga Maret 2021. Ini menunjukkan adanya penurunan 1,7 miliar dari 2,8 miliar malam yang dihabiskan antara April 2019 hingga Maret 2020, sebelum dimulainya pandemi.
Di antara negara-negara anggota Uni Eropa yang datanya tersedia, penurunan tertinggi tercatat di Malta, di mana pariwisata anjlok sebesar 80 persen, Spanyol 78 persen, dan Yunani 74 persen. Sementara itu, pariwisata menyusut 70 persen di Portugal, dan 66 persen di Hongaria. Eurostat mengatakan data untuk Irlandia, Prancis, dan Siprus tidak tersedia.

Pandemi juga berdampak buruk terhadap pariwisata dalam negeri (internal), dengan total malam yang dihabiskan oleh wisatawan domestik turun hingga 45 persen. Namun, penurunan itu tidak berlaku di Malta dan Slovenia, hanya dua negara Uni Eropa tersebut yang pariwisata dalam negerinya meningkat masing-masing 20 dan 25 persen pada tahun yang ditinjau. [Xinhua]