WASHINGTON – China memiliki daya tarik lebih besar bagi berbagai proyek investasi langsung asing baru daripada Amerika Serikat (AS) di tengah pandemi COVID-19, dan kesuksesannya itu terutama terletak pada pembuatan kebijakan ekonomi di negara tersebut, tutur seorang ekonom politik dan manajer risiko AS.
Dalam hal ini, Robert Ginsburg, yang saat ini mengelola firma konsultan dan hukum butik RBG Global yang berfokus pada proyek perdagangan dan investasi asing, menekankan dua keunggulan utama para pembuat keputusan di China dalam artikel yang diterbitkan majalah Forbes pada Sabtu (11/9).
Pertama, para pejabat China “membuat keputusan berdasarkan manfaat jangka panjang bagi keseluruhan perekonomian,” sedangkan pejabat di negara-negara seperti Amerika Serikat “menarget faksi-faksi kunci di elektorat ketika mengambil keputusan dengan tujuan jangka pendek, yakni untuk kembali memenangkan pemilu,” tulisnya.

Pakar ekonomi itu juga menyinggung soal zona ekonomi khusus, dengan mengatakan bahwa para pembuat kebijakan di China menempatkan zona-zona itu di sepanjang pesisir untuk merangsang pertumbuhan berbasis ekspor yang menunjang perekonomian negara.
“Investor langsung asing acap kali terdorong untuk berinvestasi di negara-negara dengan perekonomian pesisir yang kuat agar dapat memfasilitasi perdagangan yang lebih baik dengan para pelaku bisnis di negara tetangga,” urai Ginsburg.
“Ini berkontribusi pada kemajuan China hingga melampaui AS dalam hal investasi langsung asing baru,” imbuhnya. [Xinhua]