LOS ANGELES – Netflix mengakhiri kuartal pertama (Q1) 2021 dengan 208 juta keanggotaan berbayar, naik 14 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut pengumuman penyedia layanan hiburan siaran daring (streaming) terkemuka dunia itu pada Selasa (20/4).
Netflix juga membukukan pendapatan kuartal sebesar 7,16 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.508) dan pendapatan per saham sebesar 3,75 dolar AS dalam laporan pendapatan Q1 mereka.
Perusahaan itu menyatakan bahwa pendapatan Q1 tumbuh 24 persen (yoy) dan sesuai dengan perkiraan pada awal kuartal, sementara laba dan margin operasi mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Pendapatan rata-rata per keanggotaan naik 6 persen yoy, menurut laporan pendapatan tersebut. Namun, Netflix mengakui bahwa mereka gagal memenuhi prediksinya untuk mencapai 210 juta keanggotaan berbayar.
“Kami meyakini pertumbuhan keanggotaan berbayar melambat karena dampak COVID-19 yang besar pada 2020 dan daftar konten yang lebih ringan pada paruh pertama tahun ini, karena penundaan produksi akibat COVID-19,” kata perusahaan itu.
“Kami terus berharap paruh kedua yang kuat dengan kembalinya musim baru dari beberapa hit terbesar kami dan jajaran film yang menarik. Dalam jangka pendek, ada beberapa ketidakpastian dari COVID-19, sedangkan dalam jangka panjang, munculnya streaming untuk menggantikan TV linier di seluruh dunia merupakan tren yang jelas di (industri) hiburan,” katanya. [Xinhua]