CHINA – Bukan negara-negara Eropa, tapi China yang menjadi “pemenang sesungguhnya” di ajang Euro 2020, menurut sebuah komentar belum lama ini di surat kabar Prancis Le Parisien dengan empat merek China, yakni Hisense, AliPay, Vivo dan TikTok, mewakili sepertiga dari 12 sponsor resmi turnamen tersebut, menandai pertumbuhan ekonomi dan pengaruh global China.
Lima tahun lalu, hanya ada satu sponsor China di UEFA Euro 2016. Namun, angka ini meningkat tajam menjadi tujuh merek China yang mensponsori Piala Dunia FIFA 2018, dengan sedikitnya tiga perusahaan China akan mensponsori Olimpiade Tokyo mendatang.
Pengeluaran sponsor oleh merek-merek China tumbuh 8,9 persen secara tahunan (year on year) antara 2015 hingga 2019, jauh melampaui merek Eropa dan Amerika, dan merek China akan menyumbang sepertiga dari total pertumbuhan di pasar sponsor global selama 10 tahun ke depan, papar sebuah laporan dari perusahaan riset pasar global Nielsen.
Mengingat merek China kerap muncul di ajang olahraga utama dunia, perusahaan China secara bertahap mengubah persepsi stereotip tradisional tentang “Buatan China” (Made in China). Mereka mencatatkan lompatan besar dari “ekspor produk” ke “ekspor merek”, dari kelas bawah ke kelas menengah-atas, dan dari “Made in China” ke “Created in China”.
Ekonom China Li Yining pernah mengatakan bahwa produk China perlu membuka pasar internasional dengan “Made in China”. Namun, China tidak boleh membatasi diri pada hal ini, tetapi berupaya mengganti “Made in China” dengan “Created in China” di beberapa industri utama.
China telah menjadi negara manufaktur terbesar di dunia sejak 2010, dan mengamankan kesepakatan dengan ajang olahraga internasional utama sangat penting guna membantu sektor manufaktur negara itu terus tumbuh. Dalam 10 tahun terakhir, perusahaan China telah berturut-turut memulai debutnya di kompetisi olahraga global, tidak hanya menjual produk mereka, tetapi juga menjadi pemimpin dalam tren teknologi, seperti TV Laser Hisense, yang tampil menonjol dalam periklanan untuk Piala Dunia 2018.
Seiring berkembangnya globalisasi, inovasi independen dan nilai merek menjadi semakin penting bagi perusahaan China untuk beralih dari “Made in China” menjadi “Created in China”. [Xinhua]