BEIJING – China akan mengadopsi pendekatan multicabang dan tertarget untuk meningkatkan bantuan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti diputuskan dalam pertemuan eksekutif Dewan Negara China yang dipimpin oleh Perdana Menteri China Li Keqiang pada Rabu (20/10).
“Kepercayaan dan ekspektasi pasar terhadap UMKM menurun. Dalam konteks ini, kita perlu lebih meningkatkan dukungan kebijakan bantuan untuk UMKM serta membantu UMKM untuk tumbuh lebih kompetitif. Kebijakan bantuan tersebut haruslah inklusif dan tepat sasaran,” ujar Li.
Sejumlah upaya akan dilakukan guna mencegah tekanan yang dipicu oleh biaya yang diteruskan dari kenaikan harga komoditas pada industri hilir. Kebijakan manfaat yang inklusif termasuk pajak dengan batas waktu serta pemotongan biaya akan dikaji secepat mungkin. Sementara itu, daerah-daerah didorong untuk memberikan dukungan kepada UMKM, seperti pengurangan atau pembebasan sewa dan tagihan listrik, guna meringankan beban UMKM dan membantu mengatasi kesulitannya.
UMKM akan didukung dalam mengembangkan diri menjadi UMKM dengan teknik yang khusus dan canggih serta produk yang unik dan baru guna meningkatkan daya saing mereka.
“Kita perlu menanggapi secara proaktif kesulitan akut yang dihadapi UMKM dan membantu meringankan tekanan akibat biaya yang mereka hadapi. Pemerintah pusat akan meluncurkan kebijakan dukungan sementara untuk menopang kepercayaan mereka,” kata Li. “Mendukung UMKM dan entitas-entitas pasar lainnya akan memastikan stabilitas lapangan kerja, dan juga kondusif untuk meningkatkan pasokan dan menstabilkan harga.” [Xinhua]