BEIJING – Dalam menghadapi faktor gangguan eksternal dan internal yang semakin meningkat, China mengadopsi langkah-langkah tertarget untuk mendorong pertumbuhan sektor perdagangan luar negerinya.
Dalam upaya membantu perusahaan perdagangan luar negeri mengatasi kesulitan, Dewan Negara, kabinet China, bulan lalu mengeluarkan pedoman untuk meningkatkan layanan serta memberikan lebih banyak dukungan finansial dan fiskal bagi perusahaan.
Guna meningkatkan stabilitas di sektor tersebut, 27 departemen pemerintah, termasuk badan perencana ekonomi tertinggi, kementerian perdagangan, dan bank sentral China, meluncurkan sejumlah kebijakan relevan yang terutama berfokus pada kelancaran logistik perdagangan luar negeri, meningkatkan dukungan keuangan bagi perusahaan perdagangan luar negeri, serta menstabilkan rantai industri dan pasokan perdagangan luar negeri.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengamankan entitas pasar, menstabilkan pesanan dan pasar mereka, serta melindungi kepercayaan mereka, kata Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen dalam konferensi pers pada Rabu (8/6).
Dalam empat bulan pertama tahun ini, total ekspor dan impor China meningkat 7,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) ke angka 12,58 triliun yuan (1 yuan = Rp2.163). Dalam dolar AS, tingkat pertumbuhan mencapai 10,1 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut didapatkan atas dasar basis perbandingan yang tinggi tahun lalu, dan perdagangan luar negeri China mempertahankan kondisi yang solid untuk pertumbuhan lebih lanjut, sebut Wang.
Namun, dia mengingatkan bahwa perusahaan perdagangan luar negeri masih menghadapi berbagai tantangan seperti masalah logistik dan melonjaknya harga bahan baku.
Masih ada ketidakpastian bagi sektor perdagangan luar negeri mengingat pemulihan ekonomi global yang masih rapuh dan pertumbuhan permintaan yang masih melambat, katanya, seraya menambahkan bahwa kenaikan inflasi global akan mengurangi pengeluaran konsumen untuk barang-barang luar negeri.
Terkait bantuan finansial, People’s Bank of China terus menurunkan ongkos pembiayaan untuk ekonomi riil dan memberikan bantuan tertarget bagi perusahaan perdagangan luar negeri, kata Zhou Yu, seorang pejabat di bank tersebut, dalam konferensi pers.
Sejak akhir tahun lalu, China memangkas loan prime rate (LPR), suku bunga kredit acuan yang berbasis pasar, bertenor satu tahun dan lebih dari lima tahun masing-masing sebesar 15 dan 20 basis poin, yang berkontribusi pada penurunan ongkos pembiayaan, tutur Zhou.
China juga meningkatkan layanan asuransi kredit ekspor bagi perusahaan perdagangan luar negeri untuk membantu mereka mencegah risiko dengan lebih baik lagi, kata Li Xingqian, seorang pejabat di Kementerian Perdagangan China.
Hingga akhir Mei lalu, China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure), satu-satunya perusahaan asuransi berorientasi kebijakan di negara itu yang memiliki spesialisasi dalam asuransi kredit ekspor, telah menyediakan layanan asuransi untuk sekitar 149.000 perusahaan perdagangan luar negeri, atau 7,5 persen lebih banyak dari jumlah yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu, papar Li.
Dalam langkah selanjutnya, Kementerian Perdagangan China akan bekerja sama dengan sejumlah departemen lain untuk semakin meningkatkan layanan asuransi kredit ekspor bagi perusahaan perdagangan luar negeri, terutama bagi perusahaan menengah dan kecil, imbuh Li.
Guna membantu perusahaan perdagangan asing mengamankan pesanan mereka, China akan mengadakan sejumlah pameran daring dan mendukung pengembangan model-model perdagangan baru, termasuk e-commerce lintas perbatasan, kata Wang. [Xinhua]