MUMBAI – Cadangan devisa India kembali mengalami penurunan, anjlok sebesar 4,5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.610) menjadi 528,37 miliar dolar AS untuk pekan yang berakhir pada 14 Oktober, menurut data yang dirilis oleh bank sentral negara Asia Selatan itu pada Jumat (21/10) malam waktu setempat.
Seorang penukar uang menunjukkan uang kertas di tempat penukaran uang di New Delhi, India, pada 13 September 2018. (Xinhua/Partha Sarkar)
Pada pekan sebelumnya yang berakhir pada 7 Oktober, cadangan devisa secara tak terduga meningkat untuk kali pertama dalam waktu 10 pekan, setelah kenaikan cadangan emas membuat cadangan devisa negara itu naik sebesar 204 juta dolar AS.
Cadangan devisa India jatuh ke level terendahnya sejak Juli 2020, menjadi 532,66 miliar dolar AS untuk pekan yang berakhir pada 30 September.
Penurunan dalam cadangan devisa itu merupakan hasil dari intervensi bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI), untuk membendung depresiasi mata uang rupee India, yang pekan ini mencapai titik terendahnya, menurut para ahli.
Pada 14 Oktober, nilai mata uang rupee India ditutup di angka 82,35 per dolar AS, dibandingkan dengan 82,345 pada sesi sebelumnya dan 82,32 pada pekan sebelumnya.
Penurunan cadangan devisa tersebut dapat dikaitkan dengan penurunan Aset Mata Uang Asing, komponen utama dari cadangan secara keseluruhan, menurut Suplemen Statistik Mingguan yang dirilis oleh RBI.
Aset Mata Uang Asing India berkurang sebesar 2,83 miliar dolar AS menjadi 468,67 miliar dolar AS untuk pekan yang berakhir pada 14 Oktober. [Xinhua]