Seorang petugas penukaran mata uang menghitung uang dolar AS di Rawalpindi, Komite kebijakan moneter bank sentral Pakistan, State Bank of Pakistan (SBP), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 22 persen, demikian disampaikan bank sentral tersebut pada Senin (29/1).
“Ketika mengambil keputusan tersebut, komite mengamati bahwa penyesuaian yang sering dan cukup besar pada harga energi yang ditetapkan memperlambat laju penurunan inflasi yang telah diantisipasi sebelumnya, selain menghambat penurunan ekspektasi inflasi berkelanjutan,” ungkap SBP dalam sebuah pernyataan.
Di sisi lain, inflasi nonenergi terus mengarah ke level moderat, sesuai dengan ekspektasi pihak komite, ujar bank sentral Pakistan.
Secara keseluruhan, SBP memandang bahwa suku bunga riil masih tetap sangat positif dalam 12 bulan ke depan, seiring inflasi diperkirakan akan tetap berada di jalur penurunan, menurut SBP.
Bank sentral tersebut juga mengungkapkan bahwa cadangan devisa mengalami peningkatan berkat dukungan surplus yang cukup besar dalam neraca berjalan pada Desember 2023 dan arus masuk keuangan yang signifikan, termasuk dana siaga tahap terbaru Dana Moneter Internasional (IMF). [Xinhua]