Seorang pedagang yang mengenakan masker menunggu pelanggan di sebuah pasar grosir makanan di tengah wabah COVID-19 di Mexico City, Meksiko, pada 18 Juni 2020. (Xinhua/Francisco Canedo)
Dalam pernyataannya, bank tersebut menjelaskan bahwa lima anggota dewan Banxico dengan suara bulat sepakat menaikkan target suku bunga antarbank overnightsebanyak 75 basis poin menjadi 9,25 persen.
MEXICO CITY, 29 September (Xinhua) — Bank sentral Meksiko (Banxico) pada Kamis (29/9) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan utama untuk kali ke-11 secara beruntun di tengah kekhawatiran tentang dampak lanjutan dari kenaikan inflasi dan ketidakpastian terkait ekonomi lokal.
Dalam pernyataannya, bank itu menjelaskan bahwa lima anggota dewan Banxico dengan suara bulat sepakat untuk menaikkan target suku bunga antarbank overnightsebanyak 75 basis poin menjadi 9,25 persen.
Menurut perwakilan Banxico, keseimbangan risiko mengenai arah inflasi “melanjutkan bias ke arah atas yang signifikan.”
Bank itu memproyeksikan bahwa inflasi akan menutup tahun ini di angka 8,6 persen, lebih tinggi dari 8,1 persen yang diperkirakan pada Agustus dan jauh di atas target resmi, yaitu 3 persen. Untuk 2023, bank tersebut memproyeksikan inflasi sebesar 4 persen.
“Inflasi global terus tumbuh di lingkungan dengan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan bertahan di berbagai pasar, bersama harga pangan dan energi yang tinggi,” kata Banxico.
Selain itu, bank sentral tersebut mengindikasikan bahwa pihaknya memperkirakan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi lokal pada kuartal ketiga 2022, sehingga ekonomi lokal tetap menjadi “lingkungan yang tidak pasti” dengan keseimbangan risiko aktivitas yang menunjukkan bias ke arah bawah.
Sementara itu, Indeks Harga Konsumen nasional mencapai 8,76 persen secara tahunan (year on year) hingga paruh pertama September, masih pada level tertinggi dalam lebih dari dua dekade, menurut data terbaru.
Pada Juni 2021, Banxico memulai siklus kenaikan suku bunga acuan yang dipicu oleh kenaikan harga yang sebagian merupakan dampak dari pandemi COVID-19. [Xinhua]