CANBERRA – Maskapai penerbangan internasional mengklaim bahwa mereka kemungkinan akan terpaksa menangguhkan layanan penerbangan ke Australia setelah pemerintah menyetujui memangkas kedatangan dari luar negeri.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Jumat (2/7) mengumumkan bahwa mulai 14 Juli mendatang jumlah kedatangan internasional ke Australia akan dikurangi hingga setengahnya menjadi sekitar 3.000 kedatangan per pekan.
Pengurangan tersebut dianjurkan oleh para pemimpin negara bagian dan teritori setelah sejumlah pelanggaran karantina hotel memicu bermunculannya wabah COVID-19 di seluruh Negeri Kanguru. Kebijakan baru ini juga akan menghambat signifikan upaya pemerintah dalam memulangkan ribuan warga Australia yang masih terjebak di luar negeri.
Dewan Perwakilan Maskapai Australia (Board of Airline Representatives of Australia/BARA) pada Minggu (4/7) pun mengatakan pihak maskapai tak punya pilihan selain membatalkan sejumlah penerbangan ke Australia, menimbulkan pukulan besar bagi program repatriasi.
“Ini akan menjadi situasi yang sangat sulit bagi banyak maskapai untuk mempertahankan frekuensi penerbangan mereka ke Australia,” kata Direktur Eksekutif BARA Barry Abrams kepada The Guardian.
“Banyak (maskapai) yang akan bertanya apakah lebih baik jika mereka menangguhkan penerbangan penumpang atau hanya menjalankan penerbangan kargo. Saya tidak akan melihat ini sebagai pemutusan total akses ke Australia, tetapi akan ada pengurangan konektivitas dan ketersediaan penerbangan ke dan dari Australia.”
Lebih dari 34.000 penduduk dan warga negara Australia di luar negeri telah mendaftar untuk kembali ke tanah air mereka melalui program karantina hotel, namun kesulitan mencari penerbangan lantaran tingginya permintaan.
Abrams mengatakan industri penerbangan tidak diajak berkonsultasi terlebih dahulu sebelum pengumuman pada Jumat tersebut, dan juga belum menerima rincian tentang bagaimana pembatasan baru ini akan berlaku.
“Maskapai penerbangan bahkan belum mengalokasikan pengurangan batas layanan mereka,” katanya.
“Setelah proses ini dimulai, barulah pihak maskapai dapat mulai memprosesnya. Saya tahu ini tidak memberikan kepastian apa pun untuk semua ini.”
“Kami tentu mengerti, bahwa ini situasi yang sangat buruk, tetapi ini sesuatu dari pemerintah Australia yang wajib kami patuhi, maskapai pun harus mengikuti dan melaksanakannya.” [Xinhua]