BEIJING – Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) yang masuk ke China Daratan, dalam penggunaan aktual, naik 22,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 758,05 miliar yuan (1 yuan = Rp2.208), atau 113,78 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.328), dalam delapan bulan pertama tahun ini, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China pada Kamis (16/9).
Investasi asing di industri jasa mencapai 599,33 miliar yuan selama periode tersebut, naik 25,8 persen (yoy), dengan investasi asing di sektor layanan teknologi tinggi meningkat 35,2 persen.
Dalam periode itu, investasi dari negara-negara partisipan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra meningkat 37,6 persen, sementara investasi dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) naik 36,8 persen.
Penggunaan investasi asing oleh wilayah timur, tengah, dan barat China masing-masing naik 23 persen, 30,1 persen, dan 1,6 persen.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China Shu Jueting mengatakan bahwa perusahaan yang menerima kucuran investasi asing memainkan peran unik dan signifikan dalam paradigma pembangunan baru China.
Saat berinvestasi di China, perusahaan-perusahaan tersebut membawa teknologi canggih, keahlian manajerial, dan jaringan pemasaran global, ujar Shu.
China akan mendorong tingkat keterbukaan yang lebih tinggi, terus memperluas akses pasar, mendorong implementasi awal Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), dan aktif berpartisipasi dalam membangun aturan investasi internasional berstandar tinggi. [Xinhua]