NEW YORK CITY – Inflasi Amerika Serikat (AS) saat ini semakin mendekati puncak tahun 1980, menurut analisis baru dari data harga historis, yang menunjukkan kepada penulis penelitian bahwa tugas Federal Reserve (The Fed) saat ini untuk mengembalikan kenaikan harga ke targetnya mirip dengan tugas gubernur bank sentral AS kala itu, Paul Volcker, seperti dilansir Bloomberg pada Senin (6/6).
Setelah penyesuaian, data menunjukkan bahwa inflasi inti pada Juni 1980 diperkirakan mencapai 9,1 persen, melainkan puncak yang dilaporkan tercatat sebesar 13,6 persen, papar makalah yang ditulis oleh ekonom Marijn A. Bolhuis, Judd N. L. Cramer, dan mantan menteri keuangan AS Lawrence Summers, yang menghitung ulang data historis indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) untuk menerapkan pola pengeluaran modern.
“Itu berarti bahwa pengetatan moneter agresif yang diterapkan Volcker pada awal 1980-an membawa tingkat inflasi inti turun 5 poin persentase, bukan 11 poin persentase seperti dalam catatan resmi,” kata Bloomberg dalam artikelnya tentang studi tersebut.
“Dan itu kemudian menunjukkan bahwa dibandingkan perkiraan sebelumnya, pekerjaan The Fed saat ini ternyata lebih mendekati pekerjaan Paul Volcker, yang melibatkan resesi yang dalam,” tambah laporan tersebut.
Pada April, CPI inti AS naik 6,2 persen. Para pembuat kebijakan The Fed menargetkan tingkat inflasi 2 persen, meskipun itu terkait dengan pengukuran harga terpisah yang rata-rata agak lebih rendah dari CPI. Para ekonom memperkirakan angka CPI inti Mei, yang akan dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (10/6) nanti, sebesar 5,9 persen, papar laporan tersebut. [Xinhua]